Setiap menjelang Nyepi, kaula muda selalu disibukkan dengan
pembuatan ogoh-ogoh. Biaya dan waktu yang dihabiskan tak tanggung-tanggung.
Waktu yang dihabiskan bisa sebulan, bahkan lebih, sedangkan pembiayan
mencapai puluhan juta. Untuk membuatnya pun dengan meminta sumbangan
sana-sini. Bahkan ada yang seperti pengemis.
Kehadiran
ogoh-ogoh dalam upacara pengrupukan sebenarnya tidak penting, bahkan
tidak memiliki nilai religius. Hanya kaya kreatifitas, namun miskin dari
segi ritual. Kehadiran ogoh-ogoh dalam ritual pengrupukan hampir tak
memiliki dasar atau tak ada sumber sastra, baik secara tradisi maupun
dalam sastra tertulis.
Ogoh-ogoh pada mulanya berbentuk
‘usungan jenazah’ untuk meramaikan ritual “Pradaksina Desa” yaitu
membawa obor keliling desa. Atas kreativitas orang Bali, agar lebih seru
saat keliling desa membawa obor, dibuatlah ogoh-ogoh yang menyeramkan
sebagai symbol bhuta kala, diarak keliling desa.
Keliling membawa obor ini tujuannya untuk ‘nyomia’ mahkluk-mahkluk halus, mahkluk pengganggu supaya kembali pada tempatnya, agar tidak
mengganggu kehidupan manusia. Sebelum pradaksina desa, dilakukan
keliling membawa obor mengelilingi rumah. Tradisi ini hampir punah,
dengan disederhanakan menjadi membakar “sambuk” atau serabut kelapa di
pekarangan rumah. Pada intinya, ogoh-ogoh itu tidak penting
dalam acara pengrupukan, yang terpenting adalah ritual nyomia bhuta
kala. Seharusnya ogoh-ogoh dihapuskan, terlalu mubazir.
Coba
kita hitung berapa uang yang hangus terbakar hanya karena ogoh-ogoh?
silakan hitung berapa jumlah desa di Bali, lalu anggaplah satu desa ada 3
ogoh-ogoh dengan biaya 2 juta. Coba saja, uang seperti itu digunakan
untuk membantu orang jompo, anak terlantar, orang cacat. Betapa mereka
akan bahagia. Dengan demikian kita bisa ikut berpartisipasi membangun
keadilan social sesuai amanat UUD; Fakir miskin dan anak terlantar
dipelihara Negara.
Yang setuju, monggo dibagikan/
…………………
*Pradaksina Desa istilah buatan sendiri, dihubungkan dengan pradaksina mengelilingi pura 3 kali.
Untuk diskusi klik
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10200848779181664&id=1829696790&refid=17&_ft_&__tn__=*s
Labels:
diskusi Hindu
Thanks for reading Mubazir, Ogoh-Ogoh Sebaiknya Dihapuskan. Please share...!