Garbhadhana Samskara (Upacara Sebelum Kehamilan)
Yatheyam prthivi mahi bhutanam garbhamadadhe,
Eva te dhriyatam garbho anu sutum savitave
(Atharvaveda : 6.17.1)
Seperti (yatha) bumi yang luas ini (iyam mahi prthivi) menetapkan sejumlah makhluk dalam kandungannya (bhutanam garbhamadadhe) demikian juga wahai istriku kamu (te) menjadi hamil (garbho anu dhriyatam) dan kehamilan tersebut melahirkan seorang anak seperti surya yang penuh dengan cahaya dan sinar.
“Seperti halnya bumi yang
luas ini, mengandung semua makhluk, demikian juga oh istriku engkau
menjadi hamil dan dari kehamilan tersebut dapat melahirkan seorang yang
seperti sang surya penuh dengan cahaya dan sinar”.
Mantra tersebut berasal dari Atharvaveda yang membicarakan tentang Garbhadhana samskara
atau upacara sebelum kehamilan. Mantra tersebut perlu diucapkan sebelum
suami istri mempunyai keinginan untuk mendapatkan keturunan atau anak.
Dalam Susruta 1.35, dikatakan bahwa waktu untuk pernikahan
pria di atas 25 tahun dan wanita dan di atas 16 tahun dan tidak boleh
di bawah umur ini. Jika seorang anak lahir dari kandungan ibu di bawah
umur ini, anak yang akan lahir kurang sempurna dan akan cepat
meninggal.
Upacara Garbha Samskara |
Dalam Manawa Dharmasastra 3.40.50 dikatakan bahwa waktu
yang paling cocok untuk melakukan hubungan suami istri untuk
menghasilkan anak adalah 16 hari setelah mulainya menstruasi. Empat
hari setelah masa menstruasi atau setelah hari kelima sampai hari ke
dua belas hari sejak selesai menstruasi dan jika hamil, anak yang lahir
akan sempurna dan sehat serta bijaksana. Jika wanita hamil setelah hari
kedua belas, anak yang lahir akan kurang sempurna dalam umur,
kesehatan, kekayaan, keuntungan, kekuatan dan warna (tasu utarottaramayuh arogya).
Dalam Manusmrti dikatakan, jika menginginkan anak yang
lahir laki-laki, hubungan perlu dilakukan setelah selesai menstruasi,
yaitu empat hari dan malam ke 6, 8, 10, 12, 14 dan 16. Di sini, tiga
hitungan dari belakang tersebut akan lahir bayi laki-laki yang bagus.
Tetapi, jika menginginkan anak perempuan, hubungan perlu dilakukan
setelah menstruasi pada malam ke 5, 7, 9 dan 15. Dikatakan pula, jika
terjadi kelebihan sperma dari laki-laki yang menyebabkan yang lahir
laki-laki dan kelebihan sukra dari istri akan melahirkan anak perempuan.
Sebelum melakukan hubungan suami istri perlu diucapkan mantra
berikut : Om Agni vayucandrasuryah prayascittayo yuyam devanam
prayascittayah stha brahmano vo nathakama upadhavami yasyah papi laskmi
stanusta masya apahat svana. (Gobhilgrhasutra-5). Terjemahan : “Oh Dewa
Agni, Vayu, Candra dan Surya, Engkau semua adalah dewa yang menyucikan
segala prayascitta, seperti api mengeluarkan kotoran-kotoran,
menyucikan sebuah barang dan lalu menjadikannya murni kembali. Dengan
keinginan untuk mencari Tuhan, saya mencari perlindungan para dewa
supaya istriku bilamana pernah mendapatkan kekayaan dengan tidak
melalui jalan dharma sehingga menimbulkan dosa, mohon dimaafkan”.
Beberapa hari setelah diketahui istri hamil, perlu diucapkan mantra
: Om suryo no divaspatu vato antariksat, agnirnah, parthivebhyah.
(Rgveda. 10.158.1). Terjemahan : “Oh Dewa Surya, anugerahilah dari
surga loka dan lindungilah jabang bayi yang masih dalam kandungan ini,
demikian juga semoga Dewa Bayu memberikan anugerah dari antariksa dan
dari bumi Dewa Agni melindungi”.
Ada pula mantra lain yang perlu diucapkan yang berasal dari Rgveda :
Dasa masanchasa yanah kumaro adhi matari, niraitu jivo aksato jivo
jivantya adhi. (Rgveda. 5.78.9).
Labels:
Samskara
Thanks for reading Upacara Sebelum Kehamilan. Please share...!
0 Komentar untuk "Upacara Sebelum Kehamilan"