Voice Of Merta Mupu

Voice Of Merta Mupu : Cerita Tak Tertata

Motivasi Menulis

Channel Youtube

Pengaruh Posisi Matahari Terhadap Kesehatan Manusia di Bumi

 


Tahukah anda, berdasarkan petunjuk niskala bahwa ternyata posisi matahari ketika berada di belahan bumi  utara atau pun berada di belahan bumi selatan, akan mempengaruhi kesehatan manusia yang ada di bumi? Lalu apa saja dampaknya terhadap kesehatan kita?

----

Matahari adalah pusat dari Tata Surya dan merupakan bintang yang paling dekat dengan Bumi, yang berjarak 150 juta Km, yang mana tarikan gravitasinya menahan planet yang kita tinggali ini tetap berada pada orbitnya.

Matahari memancarkan cahaya dan panas. Energi matahari inilah yang memungkinkan kehidupan ada di Bumi. Tanpa adanya panas Matahari, Bumi akan membeku, tidak akan ada angin, arus laut, atau awan untuk mengangkut air.

Seperti yang kita ketahui, dari bumi kita melihat matahari terbit di timur dan terbenam di barat. Akan tetapi banyak yang tidak tahu, bahwa matahari itu juga bergerak dari utara ke selatan dan juga sebaliknya. Dalam ajaran Hindu hal tersebut dikenal dengan Istilah Daksinayana dan Utarayana, yang mana daksinayana merupakan malam di alam dewa dan pintu surga tertutup, sedangkan utarayana merupakan siangnya di alam dewa dan pintu surga terbuka. Jadi, satu hari di alam dewa sama dengan satu tahun manusia. Hal inilah yang menjadi dasar mencari Dewasa/pedewasaan untuk kegiatan keagamaan yang besar atau penting, seperti ngaben masal.

Daksinayana adalah dimana matahari bergerak dari utara ke selatan selama 6 bulan,  Utarayana adalah dimana matahari bergerak dari selatan ke utara, juga selama 6 bulan, sedangkan ketika matahari berada pada puncaknya disebut dengan istilah Wiswayana.

Wiswayana dalam pengetahuan modern dikenal fenomena ekuinoks atau titik balik Matahari. Ketika terjadi fenomena ekuinoks, Matahari bersinar tepat di atas kepala, serta panjang siang dan malam nyaris sama di seluruh dunia.

Fenomena Ekoinoks terjadi dua kali dalam setahun, yaitu di bulan Maret dan September, sehingga disebut dengan istilah Ekuinoks Maret dan Ekoinoks September.

Di Indonesia, ekuinoks Maret merupakan pertanda peralihan musim atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau. Sedangkan ekuinoks September, menjadi penanda peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

Berdasarkan posisi dan pergerakan matahari tersebut, ternyata berpengaruh terhadap kesehatan manusia di bumi. Berdasarkan petunjuk niskala atau dunia rohani, bahwa ketika matahari menjelang bergerak dari utara ke selatan maka banyak orang yang akan sakit mata atau telinga. Sedangkan, ketika matahari menjelang bergerak dari selatan ke utara maka banyak orang akan sakit batuk-batuk.

Sederhananya, penyakit mata atau penyakit telinga itu akan banyak terjadi sesudah ekoinoks September yaitu pada bulan September - Oktober, sedangkan sakit batuk akan banyak terjadi ketika sesudah Ekoinoks Maret yaitu bulan Maret-April.  Hal ini di Indonesia umum disebut musim Pancaroba.

Seperti yang kita ketahui, memang pada musim Pancaroba itu banyak orang yang mudah jatu sakit. Sebagaimana dikutip dari situs Orami, dinyatakan bahwa ketika memasuki musim pancaroba, banyak orang yang akhirnya jatuh sakit. Hal tersebut menjadi tanda berhasilnya virus menyerang tubuh dan mengalahkan imunitas kita. Penyakit yang sering dialami pada musim pancaroba seperti; hidung tersumbat, sakit tenggorokan, batuk-batuk, gangguan sistem pencernaan dan badan lemas.

Jadi, ketika memasuki pergantian musim, sangat disarankan untuk meningkatkan dan menjaga imunitas agar kesehatan kita bisa terjaga.

0 Komentar untuk "Pengaruh Posisi Matahari Terhadap Kesehatan Manusia di Bumi"
Back To Top