BAB 6
JALAN MEDITASI
Jai: Nenek mengatakan ada beberapa jalan menuju Tuhan.
Nenek juga mengatakan tentang tugas yang harus dilakukan dan jalan kesadaran
spiritual. Tolong ceritakan tentang jalan-jalan lain.
Nenek: jalan ketiga disebut jalan meditasi. Orang yang bersatu dengan Tuhan
disebut seorang yogi. Pikiran seorang yogi benar-benar damai dan bersatu dengan
Tuhan. Seorang yogi memiliki kendali atas pikiran, perasaan, dan keinginannya.
Ia bebas dari amarah dan keserakahan. Sebuah gumpalan, batu dan emas mempunyai
nilai sama bagi seorang yogi, yang melihat Tuhan dalam segala sesuatu dan
segala sesuatu dalam Tuhan. (Gita 6,08, 14,24). Seorang yogi melihat setiap mahluk
dengan mata yang sama, apakah teman, musuh, pembenci, saudara, orang suci atau
pendosa. (Gita 6,09). Pikiran seorang yogi tetap tenang bahkan pada saat yang
paling buruk. (Gita 6,19).
Jai: Apakah ada metode meditasi yang cukup sederhana
untuk anak-anak, nek?
Nenek: Ya, ada, Jai. Pikiran adalah teman terbaikmu dan musuh terburukmu. Pikiran
adalah teman bagi mereka yang memiliki kontrol terhadapnya dan musuh bagi
mereka yang tidak mengendalikannya. (Gita 6.05-06). Jadi, engkau harus mencoba
mengendalikan musuh ini. Pikiran seperti angin, sangat gelisah dan sulit untuk
dikendalikan, tetapi engkau dapat mengontrol dengan latihan meditasi secara
teratur. (Gita 6.34). Guru Nanak berkata: Kuasai pikiran, dan engkau menguasai
dunia.
Metode Meditasi Sederhana:
Waktu terbaik untuk bermeditasi adalah pada pagi hari sebelum pergi ke
sekolah. Duduk dalam ruang meditasi atau ruang poojā (puja) (kamar suci).
Luruskan pinggang, tulang belakang, dada, leher, dan kepala, tegak, tak
bergerak dan mantap. Tutup mata, ambil napas dalam secara perlahan. Ingat Deva
pujaanmu dan mohonlah berkatNya. Chantingkan OM di dalam hati selama lima
menit. Jika pikiranmu mulai berkeliaran ke sana-sini, bawalah kembali dengan
lembut untuk berkonsentrasi kepada Deva pujaanmu. Ada sebuah kisah tentang
seorang anak bernama Dhruva dalam kitab suci kita, yang memenuhi keinginannya dengan
menggunakan jalan meditasi.
6. Cerita
tentang Dhruva
Dhruva adalah anak raja Uttānapāda dan permaisuri Suniti. Raja Uttānapāda
sangat menyayangi istri keduanya, Suruchi, dan selalu bersikap kasar kepada
Suniti, Ibu Dhruva. Suatu
hari, ketika Dhruva berumur lima tahun, adik tirinya duduk di pangkuan ayahnya.
Dhruva juga ingin duduk di sana. Tapi ibu tirinya menghentikannya dan
menyeretnya ke samping.
Dia berbicara kasar kepada Dhruva, "Jika engkau ingin duduk di
pangkuan ayahmu, engkau mestinya lahir dari rahimku, bukan dari rahim ibumu.
Berdoalah kepada Deva Vishnu, agar Ia mengabulkannya."
Dhruva sangat terluka oleh kata-kata penghinaan ibu tirinya. Dia lari
menemui ibunya sambil menangis. Ibunya menghiburnya dan menyuruhnya untuk
mengikuti kata-kata ibu tirinya dengan serius dan berdoa kepada Deva Vishnu, penolong
semua mahluk.
Dhruva meninggalkan kerajaan dan pergi ke hutan dengan tekad untuk bertemu Deva
Vishnu dari tempat yang lebih tinggi. Dalam perjalanan, ia bertemu dengan
Mharsi Nārada yang memberinya 12 suku kata mantra: "Om namo bhagavate vāsudevāya"
untuk menyembah Vishnu dalam bentuk Tuhan Krishna. Dhruva menyembah Vishnu
selama enam bulan dan Deva Vishnu muncul di hadapannya. Vishnu berjanji bahwa
keinginan Dhruva akan terpenuhi dan dia akan mencapai surga tertinggi di kursi
Polestar, yang tidak dapat hancur, bahkan jika seluruh dunia hancur.
Dhruva kembali ke kerajaan. Ketika Raja menjadi tua, raja memutuskan untuk
menobatkan Dhruva sebagai Raja. Dhruva memerintah selama bertahun-tahun dan
pada akhirnya mencapai Polestar yang diberikan oleh Deva Vishnu. Dikatakan bahwa
seluruh Zodiac yang terdiri dari planet-planet dan bintang, semua berputar di
sekitar Polestar. Sampai hari ini, jika kita melihat Polestar, kita ingat pada
Dhruva, seorang pemuja dengan pikiran murni dan tekad kuat.
Jai: Apa yang terjadi pada seorang yogi yang tidak sukses
dalam hidup ini?
Nenek: Tidak ada praktek spiritual yang tidak berguna yang dilakukan seorang yogi.
Yogi yang gagal dilahirkan kembali di keluarga kaya atau keluarga yang maju
secara rohani. Yogi yang gagal mendapatkan kembali pengetahuan yang ia miliki
di kehidupan sebelumnya dan mencoba lagi untuk menjadi sempurna dari yang ia
tinggalkan sebelumnya. Tidak ada upaya rohani yang terbuang.
Jai: Bagaimana aku bisa menjadi yogi yang baik, nek?
Nenek: Untuk menjadi yogi terbaik, engkau harus melihat semua mahluk seperti
dirimu sendiri dan merasakan rasa sakit dan senang mereka. Berpikirlah tentang
Tuhan dengan penuh kasih dan dengan kepercayaan tinggi. Jagalah agar pikiranmu
selalu tertuju pada-Nya. (Gita 6,47).
Bab 6 Ringkasan: Jalan ketiga menuju Tuhan adalah yoga meditasi. Untuk menjadi yogi terbaik,
engkau harus melihat setiap mahluk seperti dirimu sendiri, dan mampu merasakan
sakit dan senang orang lain. Sebuah cara meditasi yang sangat sederhana yaitu
dengan menggunakan getaran suara OM. Tidak ada praktek spiritual yang sia-sia.
Labels:
Bhagavad Gita Untuk Pemula
Thanks for reading JALAN MEDITASI. Please share...!
0 Komentar untuk "JALAN MEDITASI"