Voice Of Merta Mupu

Voice Of Merta Mupu : Cerita Tak Tertata

Motivasi Menulis

Channel Youtube

Setan Pencabut Nyawa


Dalam ajaran agama besar seperti Islam dan Kristen dikenal istilah setan; satan. Setan digolongkan ke dalam roh jahat atau mahkluk gaib dengan sifat-sifat jahat pengganggu manusia, kebalikan dari sifat malaikat. Tak beda jauh dengan konsep tersebut, dalam ajaran Hindu dikenal istilah 'Bhuta Kala', kata ini gabungan dari kata 'Bhuta' dan 'Kala'. Bhuta Kala digolongkan sebagai mahkluk jahat pengganggu manusia, sama seperti Setan dan Iblis. Menurut kepercayaan Hindu, Bhuta Kala ciptaan Tuhan (Shiwa), mereka tercipta dari sifat marah-Nya, sekaligus beliau sebagai rajanya kala, beliau bergelar Mahakala, dengam wujud yang sangat mengerikan, menakutkan. Semua tunduk kepada-Nya, baik dewa maupun Kala. Yang menjadi pimpinan dari Bhuta Kala yaitu Dewa Ganesa, itulah sebabnya beliau disebut Gana Pati.

Ketika nyawa seseorang akan diambil, dicabut, bhuta kala diijinkan oleh-Nya untuk mengganggu orang tersebut dan mengambil nyawanya. Hal itu pula menyebabkan bila akan ada yang meninggal suara anjing melololong karena anjing bisa melihat bhuta kala. Beberapa waktu lalu saya sempat melihat wujud Bhuta Kala yang aeng, setan pencabut nyawa, utusan Mahadewa untuk mencabut nyawa seorang sulinggih.

Saat sandi kala, maghrib, saya bersama bapakku sedang berada di timur laut rumah sehabis dari kebun. Tiba-tiba saya melihat bayangan hitam, semakin lama semakin jelas, ternyata itu Bhuta Kala. Bagian bawah kakinya besar, kehitaman, kepalanya banyak, mengerikan seperti tengkorak manusia berjejer. Kepalanya bisa bertambah terus hingga menjulang tinggi ke langit.

'Itu namanya Bhuta Kala pencabut nyawa," Ujar bapakku. 'Itu utusan dewa Shiwa untuk mencabut nyawa sulinggih yang mengambil keputusan yang bukan-bukan." Imbuh bapakku. Saya curiga sulinggih yang dimaksud sulinggih yang saya kenal. Meski saya melihat wujud bhuta kala yang sangat menyeramkan itu, sedikitpun saya tidak takut. Mungkin karena ada bapak saya.

Setelah sadar dari mimpi, merasa bersyukur pernah melihat bhuta kala, soalnya seperti nyata. Setelah itu saya merenungkan maknanya. Saya menduga hal ini ada kaitannya dengan persembahyanganyang sempat terhenti dalam keluarga saya selama tiga hari berturut-turut, bahkan kajeng kliwon uwudan pun tidak mesegehan. Sebabnya, baik saya maupun bapak saya merasa marah kepada dewa gara-gara terjadi krisis mencekik leher, merasa rugi bhakti kepada Tuhan.

Makna mimpi di atas kurang lebih begini; bhuta kala maknanya kemarahan, soalnya kalau seseorang yang marah di tempat saya dikatakan 'mekala'. Sulinggih simbol sesuhunan atau dewa, sedangkan bapak atau guru simbol bhatara hyang guru. Sehingga maknanya bila dibahasakan menjadi, 'Bhatara Hyang Guru memberitahu: bila kamu marah kepada dewa maka energi dari-Nya akan lenyap (tercabut nyawanya)' sehingga hal ini membuat keberuntungan akan lenyap pula.

Marah kepada Tuhan itu memang sangat tidak baik, hal ini akan menyebabkan kita akan lebih terpuruk lagi. Tuhan sama sekali tidak marah kepada kita atas kemaran kita kepadaNya, melainkan ketika kita marah kepada-Nya secara otomatis kita menjauhkan diri dari perlindungan-Nya, energi-Nya.
Labels: diskusi Hindu, Fiksi, Mimpi

Thanks for reading Setan Pencabut Nyawa. Please share...!

0 Komentar untuk "Setan Pencabut Nyawa"
Back To Top