Teruntuk ..
Kau yang Terindah
Wi** A**
“T'lah banyak cara Tuhan menghadirkan cinta.
Mungkin engkau adalah salah-satunya, namun engkau datang di saat yang tidak
tepat..”
Sembari menulis untaian kata cinta yang tak
tertata, bli mendengarkan lagu ‘Aku Memilih Setia’ by Fatin Sidqia. Tersadar
diriku salah mencintaimu yang masih kecil, bli datang tidak pada waktunya.
Seakan lagu itu kaulah yang menyanyikannya, nona kecilku, hingga hati ini memaksa harus pergi menjauh
darimu.
Di hari ini, tak ada kata-kata indah yang bisa
ku rangkai atau pun hal istimewa yang mampu ku urai. Mungkin ini tak berarti
apa-apa bagimu, tapi yang pasti, doaku akan mengiringi di setiap jejak
langkahmu.
Sudah dua tahun tiga bulan mengidolakan dan
mengejar cintamu, namun bli tak mampu meluluhkan hatimu. Berulang kali berusaha
melupakan, menepis bayang-bayang wajah manismu. Tapi entah kenapa bli tak
pernah bisa menggantikanmu dengan yang lain. Bli tiada berdaya dengan perasaan
ini, seakan terkena guna-guna. Tak pernah bli merasakan cinta setulus dan
sedalam ini. Rasa sayang, rasa rindu yang bli miliki selalu datang menemani
dalam setiap langkahku. Sayangnya, cinta tulusku tak berbalas. Sedih!
Acapkali menitikan air mata. Mencoba mengingat
kenangan yang telah berlalu, kenangan pahit yang kau beri. Mencoba berbicara
dari hati ke hati denganmu, seolah-olah bli sedang berbicara denganmu,
mencurahkan rasa rindu, rasa sayang. Menggugat sikapmu selama ini. Semakin
memikirkanmu, dalam dadaku darah mengalir berdesir seakan tergores pisau,
hatiku tersayat, sakit sekali rasanya, Wi. Dadaku terasa sesak, belbelan tangkah bline. Pada saat itulah
air mataku berlinang membasahi pipi. Bahkan terkadang bli menangis sesenggukan
seperti anak ayam menjerit kehilangan induknya.
Sungguh bli tak mngerti dengan semua perasaan
ini, bagaimana mungkin gadis kecil sepertimu mampu membuat air mata lelaki
dewasa seperti bli bisa mengalir hanya karena memikirkanmu? mungkin itulah
cinta suci, cinta tulus dalam relung hatiku yang terdalam, namun cintaku tak
memiliki mata. Cintaku tak bisa dilihat, tak mampu diraba, tak bisa didengar,
tetapi cintaku hanya bisa dirasakan, yang hanya ku persembahkan untukmu
seorang.
Beberapa bulan lalu memang pernah ku coba
merelakan hatiku pada yang lain, tapi akhirnya bli sadar, hanya karena tak bisa
membohongi bahwa hatiku masih untukmu. Percaya tak percaya, itulah
kenyataannya.
Terima kasih atas warna yang pernah engkau
lukis dalam hidupku, meski itu bukan warna indah, namun bli mengganggapnya
suatu keindahan, kebahagiaan, dan kedamaian. Dan ijinkan menyimpannya sebagai
kenangan, walau mungkin sebenarnya bli tak berhak memilikinya lagi. Semua ini
karena KAU YANG TERINDAH.
Selamat ulang tahun, adi sayangang bli. Happy sweet seventeen. Kau lahir tujuh
belas tahun yang lalu, karena itu bli kirimkan bunga warna-warni 17 tangkai
pada hari berbahagia ini 09-05-2015. Bli tak mau moment terindah ini
terlewatkan begitu saja. Terimalah hadiah kecil dari kakakmu yang nakal, yang
selalu mengganggu kehidupanmu, Wi jegeg.
Entah Wi sadari atau tidak, waktu ini bli
sempat pura-pura benci. Maafkan bli.. sejujurnya bli hanya kecewa ketika
pemberian bunga mawar segar dikembalikan. Tahu gak Wi, itu bunga import, dikirim dari Jawa. Bli
rangkai sendiri sampai berkeringat. Susah sekali menjaga bunga itu agar tidak
layu. Sama susahnya dengan menjaga cinta agar tak berpindah pada yang lain.
Makanya begitu dikembalikan, bli sangat kecewa. Harganya sih tak seberapa, cuma
100ribu.
Maafkan bli sempat bersikap seperti itu,
demikian juga sampaikan maaf bli pada guru dan meme. Bli sempat tak menyapa
guru dan meme. Beberapa kali guru pernah menyapa bli, tapi bli pura-pura tak
mendengarnya, tak menjawab sapaannya. Sedih banget rasanya pura-pura seperti
itu. Semua itu bli lakukan karena bli ingin melupakanmu seutuhnya. Karena jika
bli mencintai seseorang maka juga mencintai keluarganya. Begitu sebaliknya,
ketika bli ingin melupakan seseorang, maka juga harus melupakan orang tuanya.
Kado ulang tahun ini mungkin yang terakhir dari
bli karena bli sadar tidak pantas mendampingi hidupmu. Bli merasa bahagia
pernah bisa mencintaimu dengan tulus meski berulang kali Wi mencaci maki bli.
Tak mengapa itu pernah Wi lakukan. Bli sadar, aku salah mencintai anak kecil
sepertimu, bidadari kecilku.
Hal yang membahagiakan dalam menjalani cinta
adalah mencintai dengan tulus, dan itu sudah dirasakan dan bli lakukan. Hanya
saja, untuk saat ini, mencoba sekuat tenaga menjauhimu yang tak pernah
mencintai bli.
Bli takan menyesal bila suatu saat Wi menjadi
istri dari lelaki lain, karena cinta tulus dariku sudah bli tunjukan dalam
tindakan. Dan semoga suatu saat Wi bisa berbahagia bersama lelaki pilihanmu.
Kau bahagia, aku pun begitu. Doakan bli, semoga bli menemukan penggantimu di
hatiku.
Jika Wi masih benci sama bli, buanglah rasa
benci itu, jadikanlah bli sebagai kakak sendiri, selalu bersikap biasa. Jangan
jadikan bli sebagai musuhmu, karena suatu saat sikap seperti itu akan menjadi
rasa cinta. Wi akan menyesal kemudian, karena di saat rasa cinta hadir, saat
itulah bli sudah tiada. Mungkin pergi untuk selamanya atau hanya menjadi milik
wanita lain.
[Berandai-andai] Bila ada rasa sayang untuk
bli, simpanlah bunga yang bli berikan. Jaga dia seperti menjaga cintamu. Itu
akan mengikat cinta yang bli miliki untuk tidak memilih gadis lain. Dan bli
akan datang jika waktunya sudah tiba, jika kita berjodoh.
Salam hangat dari kakakmu
I Ketut Merta Mupu, SH.
Labels:
catatan harian
Thanks for reading Surat Cinta: Kau yang Terindah. Please share...!