Sedang asyik bermain game pada HP mungil, menghapus penat menunggu motor
diperbaiki pak bengkel, seorang cewek ABG menghampiriku, kelas 2 SMP,
temen curhat saat gegana (Gelisah galau merana). Dia terlihat cemberut,
kecut, lagi apes, ban motor matiknya kempes.
“Behh.. senasib nih kak”
“Cucian deh.. hahaha”
“Kakak yang kasihan..”
Perasaan jadi lega, seiring dengan suasana langit terang berkilauan.
Memang sudah hukum kehidupan, lelaki akan bahagia bila ditemani wanita,
walau sekedar ngobrol ngalor-ngidul, meski bukan kekasihnya. Sebenarnya
suka sama dia, tetapi mantan temenku, yang juga doyan sama daun muda,
kayak kambing, mbekkk…
Sesampai di rumah, smsan
dengannya, ujung-ujungnya meminta nomor cewek, dikasih 2 nomor cewek,
kebetulan keduanya aku kenal. Cantik-cantik coy! satu orang kelas 3 SMP,
, wajahnya menggemaskan, namun jutek habis. Setiap bertemu di jalan,
dia selalu “menggrem-gremk
Satunya lagi kelas dua SMP, anak seorang guru SMK. “Gek”, begitulah nama panggilannya, wajahnya imut-imut, sering menjaga toko bapaknya setelah pulang sekolah, terkadang aku menggodanya. Pernah mau minta langsung nomornya, tetapi malu dan takut. Masak aku minta nomor anak kecil sih? namun akhirnya temenku yang ketemu di bengkel memberi nomor HP-nya, dengan syarat tak boleh bilang-bilang. Itu bukan masalah bagiku, banyak trik jitu untuk bisa merahasiakan sang pemberi nomor, bisa pura-pura salah orang, tetapi itu sudah basi.
“Gek,, ini nomor baru mbok. Simpan nomor ini ya.. By Dian” aku sms dia, mengaku sebagai Dian, sepupunya yang cewek, kelas 2 SMA.
“Kok ganti nomor, Mbok?”
“Banyak cowok ganggu ke nomor itu..”
Siang itu, smsku selalu dibalas sama gek, dia tak sadar yang diajak sms adalah seorang cowok. Aku pura-pura galau, mengaku sedang diputusin cowok. Curahan hati panjang lebar, sampai aku bertanya apakah dia sudah mentruasi (datang bulan), suka CD warna apa, apakah dia sudah pernah merasakan jantuh cinta. Gek menjawab dengan polos, diakui apa adanya, aku guling-guling tertawa terbahak-bahak di atas kasur. Katanya dia belum mentruasi (mungkin maksudnya tanggal datang bulannya belum datang), pernah suka sama cowok, tapi gak berani deket. suka CD warna pink berlubang kecil-kecil. Tak lupa aku nitip salam, salam dari penggemar rahasianya.
“Gek.. tahu gak, tadi aku bertemu bli MM, dia nitip salam untuk kamu, katanya suka lihat wajahmu, imuts”
“Ihh.. mbok ada-ada aja..”
“Dia juga bilang, kalau dia itu penggemar rahasiamu”
“Adehhh….” Sepertinya gek kesel.
“Oy, mau jemput mbok gak? panas nih.. ban motor lagi kempes di Bengkel”
Berusaha merayu Gek biar mau menjeput Dian, namun sayang dia lagi capek, baru habis buat PR. Padahal rencanaku biar dia tahu kalau yang diajak sms itu bukan Dian, melainkan orang lain.
Aku berhenti sms Gek, tak mau ketahuan ngerjain. Aku hapus nomornya, biar tak lagi bisa sms dia, takut nanti kena marah. Hari-hari selanjutnya kalau ketemu di tokonya, aku kikuk, dan dia sepertinya sudah tahu kalau aku pernah mengerjainya. Saat melihatku, dia selalu merunduk, bahkan tak mau menjawab pertanyaanku bila nanya harga barang.
0 Komentar untuk "Rahasia Cewek ABG (17+)"