Pada
umumnya masyarakat menganggap bahwa wanita adalah budak seks dari
lelaki , hal ini tidak sepenuhnya benar, sebenarnya lelaki adalah budak
seks yang sesungguhnya. Kalimat “lelaki adalah budak seks yang
sesungguhnya” memiliki dua arti, arti secara factual atau konkrit dan
arti kias atau arti abstrak.
Berdasarkan arti
konkrit lelaki dikatakan budak seks sesungguhnya bahwa lelaki diperbudak
oleh wanita untuk memuaskan seksualitas wanita, hal ini mulai banyak
terjadi, jangan heran kalau mendengar lelaki diperkosa wanita, hal-hal
seperti itu mungkin hanya didapat dari berita-berita yang ada dunia
maya. Disini penulis memberikan cerita nyata yang pernah disaksikan.
Sekitar 2 tahun yang lalu, setelah hampir setahun berdiam di Denpasar ,
penulis mempunyai rekan kerja wanita dari solo, sebut saja namanya Bunga
, bukan nama asli. Bunga ternyata tipe cewek yang haus akan seks,
teman-teman cowok penulis sering bertemu dengan rekan kerja tersebut,
terkadang saya dianggap berpacaran dengan dia. saya katakan bahwa tidak
berpacaran dengan Bunga , dalam hati sebenarnya suka dengan dia. Selain
cantik , dia juga langsing dan murah senyum. Siapapun bisa tergoda
melihatnya. Hanya saja ia tampaknya tidak taat dengan hukum agamanya.
Dalam pengakuanya bahwa ia ingin menjadi wanita merdeka dan bebas ,
tidak dikukung oleh agama yang memblenggu dirinya, seperti misalkan
tidak memakai jilbab. Dilihat dari ajaran Hindu “manusia memang diberikan kebebasan berpikir,berkata dan berbuat”,
dengan kata lain ajaran Hindu menghargai demokrasi, namun perlu dipikir
secara mendalam sebelum bertindak. Tuhan menciptakan Rta (Hukum alam)
dan Dharma . Salah satu dari ajaran Dharma adalah Hukum Karma, semua
manusia diberikan kebebasan bertindak tetapi tetap ada hukumNya yaitu
“hukum sebab akibat”, baik yang ditanam, baik pula yang dituai, demikian
sebaliknya buruk yang ditanam , buruk pula hasilnya. Tuhan tidak pernah
menghukum manusia tetapi hukumnyalah yang mengatur manusia. Tidak benar
pula pendapat sebagian besar masyarakat bahwa penderitaan datang dari
Tuhan, penderitaan datang dari diri sendiri. “ia yang berlindung kepada
Dharma, ia akan dilindungi, ia yang memelihara dharma ia akan
dipeliharanya, ia menghancurkan dharma (melanggar hukum), ia akan
dihancurkan dharma”.
Danda casti prajah sarwa danda ewabhiraksati,
Danda suptesu jagarti danda dharmam widurbudhah.
(Veda Smerti, Manawa Dharmasastra VII.18)
Artinya;
Hukum (hukuman) itu sendirilah
yang memerintah semua mahkluk, hukum (hukuman) itu sendirilah yang
melindungi mereka, hukum (hukuman) berjaga selagi orang tidur,
orang-orang bijaksana menyamakannya dengan Dharma. Baca Selengkapnya…
Kembali pada kisah
diatas, Bunga berhasil berkomunikasi dengan teman-teman cowok saya yang
sebaya. akhirnya ia pacaran tetapi pacaran seminggupun putus. Menurut
pengakuan teman (mantan pacar Bunga), meski pacaran hanya seminggu ia
sudah menikmati tubuh Bunga yang aduhai, sungguh sedih mendengarnya.
Sontak membuat hati miris ketika mendengar wanita yang saya cintai
digagahi sahabat, meski perasaan cinta itu terpendam dalam hati. Tak
lama berselang beberapa hari ada cowok lain lagi menjadi pacarnya, dan
putus secepat kilat (hitungan hari) demikian seterusnya beberapa kali.
Pada akhirnya lagi-lagi ada sahabat cowok (teman baik saya waktu SMA)
yang jatuh hati dengan Bunga, ia termasuk cowok yang ganteng, dengan
mudahnya menggaet Bunga. Akhirnya ia juga pacaran dengan Bunga dan
melakukan hubungan badan di kamar saya sendiri beberapa kali, kebetulan
kamar saya waktu itu menjadi satu dengan tempat kerja, hanya berbatas
tembok pemisah. Mereka melakukan hubungan intim layaknya seorang suami –
istri . rintihan suara mereka terdengar sampai ke telinga . ironis
memang. Syukurlah saya tidak ikut-ikutan melakukan hal yang serupa meski
sering dihadapkan dengan kesempatan yang baik untuk melakukan hal-hal
seperti itu dengan Bunga, apalagi ketika gelap-gelapan saat ditempat
kerja atau saat tutup jam kerja. ia biasanya masih didalam ruang kerja
dekat kamar tidur di malam hari sampai jam 10 malam saat menghitung
pemasukan dan pengeluaran perusahaan.
Back to story Pada
akhirnya Bunga juga putus dengan sahabat saya. Suatu ketika ia curhat
dengan saya bahwa tujuan Bunga mencari cowok adalah untuk menjadikannya
mangsa, dengan kata lain menjadikan lelaki sebagai budak seks. Sungguh
membuat paradigma baru bagi saya, ternyata bagi wanita , lelaki adalah
budak seks kaum wanita. Sebagian besar lelaki beraggapan bahwa
dirinyalah yang berhasil memperbudak wanita dengan seks. Tetapi
paradigma itu terbalik bila kita renungkan sedalam-dalamnya bahwa wanita
yang eorits,wanita yang suka mencari sensasi , berpakaian yang centil
di muka umum sesungguhnya mencari korban lelaki dengan gaya yang
menggoda. Lelaki hendaknya sadar bahwa sesungguhnya ia dijadikan
pemuasan nafsu oleh wanita. Mulai saat itu setelah mendengarkan
pengakuan rekan kerja yang cantik tersebut , saya mulai berpikir panjang
lebar kalau mau dekat dengan seorang wanita atau hendak mencari pacar.
Perlu diwaspadai apakah si diia cinta karena nafsu ataukah dia cinta
karena kasih sayang?. Jelas sudah bahwa kalau tidak jeli, sesungguhnya
tak jarang lelaki dijadikan pemuas nafsu wanita atau budak seks oleh
wanita.
Dalam arti abstrak
dapat diartikan “lelaki budak seks yang sesungguhnya” artinya bahwa
lelaki yang tidak dapat mengendalikan pikiran atau diri ia menciptakan
neraka di dunia, seperti yang disebutkan didalam kitab sarassamuccaya
bahwa seorang yang dapat mengendalikan dirinya ia sesungguhnya
mendapatkan surga didunia, demikian sebaliknya. Seorang yang tidak dapat
mengendalikan nafsu seks itu artinya telah diperbudak oleh seks, dalam
hal ini lelaki yang lebih banyak yang tidak dapat mengendalikan nafsu
seks sehingga lelaki budak seks yang sesungguhnya.
Labels:
Kompasiana
Thanks for reading Lelaki, Budak Seks yang Sesungguhnya. Please share...!
0 Komentar untuk "Lelaki, Budak Seks yang Sesungguhnya"