Voice Of Merta Mupu

Voice Of Merta Mupu : Cerita Tak Tertata

Motivasi Menulis

Channel Youtube

Undangan Pelatihan Pengobatan Tradisional Setelah Nyepi


Saat aku melihat orang-orang sakit, terkadang hati terenyuh melihatnya, merasa prihatin, namun tak bisa berbuat apa, terutama ketika melihat keluarga jatuh sakit. Bahkan muncul niat untuk belajar pengobatan tradisional atau usada, Balian Usada. Ini hal yang paling memungkinkan yang bisa dipelajari mengingat usia sudah lumayan 'uzur'. Kalaulah misalnya kuliah lagi di kedokteran atau perawat tentu sulit, bahkan mustahil.

Menurut petunjuk mimpiku ya gaes, katanya bakat aku sesungguhnya adalah seorang perawat, dokter. Sedangkan pendidikan yang ditempuh selama ini dianggap salah jurusan. Miris deh! Tapi iya loh, aku mudah paham hal-hal bernuansa pengobatan. Kadang terobsesi memiliki isteri seorang bidan, perawat atau apalah, yang penting mengurus orang sakit. Andai kata, calon isteriku baru tamat SMA, terbesit keinginan membiayai isteri kuliah di bidang kesehatan. Ingin memadukan pengobatan medis - non medis, karena kenyataannya dalam masyarakat Bali bila kedua metode pengobatan ini dipadukan lebih baik hasilnya.

Keinginanku belajar pengobatan tradisonal sepertinya disambut baik alam semesta. Dipucuk ulam tiba, aku dapat undangan pelatihan pengobatan tradisional setelah Nyepi. Ada yang mau ikut? Simak ulasan lengkapnya:

Aku lagi santai di rumah, datanglah seseorang menghampiriku. Ia membawa surat undangan. Setelah dibaca, ternyata isi surat itu undangan Pelatihan Pengobatan Tradisional yang akan diselenggarakan oleh lembaga resmi pemerintah. Kegiatan pelatihan tersebut setelah Nyepi. Saya diberi mandat untuk mengundang masyarakat lainnya, turut juga diundang masyarakat penerima bantuan Program Keluarga Harapan. Bahagianya hatiku akan menghadiri pelatihan tersebut.
Sayangnya hanya dalam mimpi.

Kelihatannya mimpi ini terlihat sederhana, namun bila kita ditelusuri lebih dalam akan bernilai tinggi. Aku sih geli-geli sedap memaknainya, soalnya memang sempat berdoa menjelang tidur supaya dikaruniai kemampuan untuk menyembuhkan orang sakit. Mimpi di atas maknanya bahwa beliau Yang Di Atas berkenan mengabulkan keinginan saya itu, tetapi akan terjadi setelah menjalankan catur brata penyepian dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kelak bisa membantu masyarakat dan menjadi harapan keluarga (makna Program Keluarga Harapan). Yang sulit adalah menerapkan catur brata penyepian dalam kehidupan sehari-hari, sebab yang dimaksud catur brata penyepian sebenarnya bermakna sangat dalam. Uraian sederhananya sebagai berikut :

1. Amati Gni yaitu tidak menyalakan api dalam diri seperti; mengendalikan emosi, mengendalikan nafsu hewani, mengendalikan keinginan, sebagaimana ajaran sastra: Tiada api yang dapat menyamai nafsu, tiada cengkeraman yang dapat menyamai kebencian, tiada jaring yang dapat menyamai ketidaktahuan, dan tiada arus yang sederas nafsu keinginan. [Dhammapada, 251]

2. Amati Karya yaitu tidak berbuat (akarma). Yang dimaksud tidak berbuat bukanlah malas-malasan atau tidak bekerja, melainkan "Berbuat sebagai tidak berbuat", yaitu bekerja tanpa mengharapkan pahala, bekerja dengan tulus iklas, sehingga kita tidak terikat oleh karma. Inilah yang disebut Akarma: perbuatan yang tidak berbuah, perbuatan yang tidak menghasilkan Karma, yang mampu mengantarkan seseorang terbebas dari kelahiran dan kematian.
.
Sebagaimana ajaran Bhagavad Gita dikenal tiga jenis Karma yaitu Wikarma, Sukarma dan Akarma. 
Wikarma; perbuatan jahat, menghasilkan keburukan.
Sukarma ; Perbuatan baik, menghasilkan kebaikan.
Akarma ; Perbuatan yang tidak menghasilkan pahala dari perbuatan itu. 
Yang terakhir inilah yang dimaksud amati karya; berbuat sebagai tidak berbuat. Contoh sederhananya: tidak bahagia dikala mendapat kesenangan, tidak bersedih hati tatkala menderita. Tetap seimbang dalam keadaan suka-duka.

"Ini disebut perbuatan bukan gelap juga bukan terang dengan akibat bukan gelap juga bukan terang yang mengarah menuju hancurnya perbuatan/Nibanna." [MN 57/Kukkuravatika Sutta]

3. Amati Lelungaan yaitu tidak bepergian; tidak membiarkan pikiran liar pergi kesana kemari. Seperti disebutkan dalam Dhamapada: Sukar dikendalikan pikiran yang binal dan senang mengembara sesuka hatinya. Adalah baik untuk mengendalikan pikiran, suatu pengendalian pikiran yang baik akan membawa kebahagiaan. [Dhammapada Syair 35]

4. Amati Lelanguan yaitu tidak mencari hiburan. Dalam menapaki kehidupan kecendrungan kita suka menghibur diri melalui panca indera kita. Menikmati pemandangan 'indah' melalui mata. Mendengarkan berita yang tak seharusnya didengarkan, seperti gosip, berita houks (hoax), dan lainnya.
Merasakan kenikmatan berlebihan dengan kemewahan melalui indera peraba. Menikmati makanan enak secara berlebihan dengan mulut, bahkan menjadikan perut sebagai kuburan hewan. Dan menikmati bau enak berlebihan melalui hidung.
Kecendrungan-kecendrungan inilah yang hendaknya kita kendalikan.

Apakah kita bisa menerapkan catur brata penyepian dalam kehidupan sehari-hari? Bila kita siap, dewata akan mengundang kita untuk mengabulkan doa kita setelah Nyepi. Bahkan seseorang yang mampu demikian akan sakti sidhi ngucap.
Labels: diskusi Hindu, Mimpi

Thanks for reading Undangan Pelatihan Pengobatan Tradisional Setelah Nyepi. Please share...!

0 Komentar untuk "Undangan Pelatihan Pengobatan Tradisional Setelah Nyepi"
Back To Top