BAB 16
KARAKTER ILAHI DAN KARAKTER IBLIS
Jai: Aku bertemu berbagai jenis siswa di kelas. Ada
berapa banyak jenis orang, nek?
Nenek: Umumnya, hanya ada dua jenis (atau kasta) orang-orang di dunia ini, yang
baik dan yang buruk. (Gita 16,06).
Kebanyakan orang memiliki kedua sifat, baik dan buruk. Jika engkau
memiliki lebih banyak sifat baik, engkau akan disebut orang baik, dan jika engkau
memiliki lebih banyak sifat-sifat buruk, engkau disebut orang jahat.
Jai: Jika aku ingin menjadi orang yang baik, kualitas apa
yang harus aku miliki?
Nenek: engkau harus jujur, tanpa kekerasan, benar, tanpa amarah, tenang, tanpa
bicara menyakitkan, baik hati, tidak serakah, lembut, pemaaf, dan rendah hati.
Ini juga disebut sifat-sifat ilahi karena sifat ini membawa kita kepada Tuhan.
Jai: Apa kebiasaan buruk yang perlu aku hindari?
Nenek: kemunafikan, kebohongan, kesombongan, iri hati, keegoisan, kemarahan,
keserakahan, kekerasan, tidak bersyukur --- ini semua sifat buruk yang akan
membawa kita jauh dari Tuhan. Kualitas buruk juga menuntun kita untuk melakukan
hal-hal buruk dan menjerumuskan kita dalam kesulitan. Jangan berteman dengan
orang-orang yang memiliki kualitas buruk karena mereka tidak tahu apa yang
boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Selalulah berterima kasih
kepada mereka yang telah membantumu. Tidak tahu berterima kasih adalah dosa
besar yang tidak ada obatnya.
Nafsu, kemarahan, dan keserakahan sangat merusak. Krishna menyebutnya tiga
pintu gerbang ke neraka. (Gita 16,21). Berikut adalah cerita tentang bagaimana
keserakahan mengakibatkan kesedihan.
21. Kisah
Seekor Anjing dan Tulang
Suatu hari seekor anjing menemukan sepotong tulang. Dia membawanya di
mulutnya dan pergi ke sudut yang sepi untuk mengunyahnya. Dia duduk di sana dan
mengunyah tulang selama beberapa saat. Kemudian anjing itu merasa haus dan
membawa tulang itu di mulutnya dan berjalan di atas jembatan kayu kecil untuk
minum air di sungai.
Ketika ia melihat bayangannya sendiri di air, ia pikir ada anjing lain
dengan tulang di sungai. Karena mulai serakah, dia ingin memiliki tulang lain
itu juga. Dia membuka mulutnya untuk menyalak dan mengambil tulang dari anjing
lain. Begitu ia membuka mulut untuk mengambil tulang lainnya, tulang yang ada
di mulutnya jatuh ke sungai. Anjing itu menyadari kesalahannya, tetapi
terlambat.
Keserakahan dapat diatasi dengan menjadi puas dengan apa yang telah
dimiliki. Orang yang puas adalah orang yang sangat bahagia. Seseorang yang
serakah tidak dapat menemukan kedamaian sejati dan kebahagiaan dalam hidup.
Jai: Bagaimana aku bisa tahu apa yang harus dilakukan dan
apa yang tidak boleh dilakukan?
Nenek: Ikuti buku-buku suci, Jai. Orang suci dan bijak memberi tahu kita apa yang
harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam kitab suci kita.
Miliki keyakinan pada Tuhan, dan dengarkan orang tua dan para tetua.
Kita harus mengembangkan kebiasaan yang baik sebanyak mungkin. Tapi tak
seorang pun hanya punya kebiasaan baik dan tidak punya kebiasaan buruk sama
sekali. Tuhan memberikan kebiasaan baik dan buruk dalam satu paket yang sama.
Berikut adalah cerita tentang bagaimana Ratu Draupadi menemukan kebenaran
ini dari pengalamannya sendiri.
22. Cerita
tentang Ratu Draupadi
Draupadi adalah istri dari kelima Pāndava. Dia adalah putri seorang Rsi di
masa lalunya. Dia sangat cantik dan berbudi luhur, tetapi dalam masa lalunya,
karena Karmā masa lalunya, dia tidak bisa menikah. Ini membuatnya tidak
bahagia. Jadi dia mulai bertapa untuk menyenangkan Deva Shiva. Setelah lama
melakukan tapa yang sulit, Deva Shiva senang dan bertanya berkat apa yang
diinginkannya. Dia minta seorang suami yang sangat spiritual, kuat, tentara
yang sangat baik, tampan, dan lembut. Deva Shiva mengabulkan keinginannya.
Dalam kehidupan berikutnya, dia menikah dengan lima bersaudara, tetapi dia
tidak begitu senang dengan situasi aneh ini. Draupadi adalah pemuja Krishna, yang mengetahui
masa lalu, sekarang dan masa depan semua mahluk. Krishna tahu penyebab
kesedihannya dan menjelaskan bahwa itulah yang ia minta pada kehidupannya yang
lalu. Krishna mengatakan tidak mungkin bagi satu orang untuk memiliki semua
kualitas yang ia inginkan untuk menjadi suaminya, jadi dia menikah dengan lima
suami dalam kehidupan ini, yang memiliki semua sifat yang dimintanya. Setelah
mendengarkan penjelasan dari Tuhan Krishna sendiri, ia, orangtuanya, dan kelima
suaminya gembira dan menerima nasib yang telah diberikan kepada mereka dan
hidup bahagia.
Pesan moral dari cerita ini adalah bahwa orang tidak dapat menemukan
seorang suami atau istri dengan semua sifat-sifat baik atau buruk, sehingga
seseorang harus belajar hidup dengan apa pun yang diberikan oleh nasib. Tidak
ada pasangan yang sempurna karena tidak ada oang yang hanya punya kebiasaan
baik dan tidak ada kebiasaan buruk.
Bab 16 Ringkasan: Secara umum, hanya ada dua jenis manusia: yang baik dan yang buruk atau
jahat. Kebanyakan orang memiliki keduanya, kualitas baik dan kualitas buruk.
Menyingkirkan kebiasaan buruk dan menumbuhkan kebiasaan yang baik diperlukan
untuk kemajuan spiritual.
Labels:
Bhagavad Gita Untuk Pemula
Thanks for reading KARAKTER ILAHI DAN KARAKTER IBLIS. Please share...!
1 Komentar untuk "KARAKTER ILAHI DAN KARAKTER IBLIS"
hhhhhhhhhhhhhhuuuchhhhhh