Terkadang mimpi itu terlihat sepele, namun memiliki arti penting. Kalau tidak kita tafsirkan hanya akan jadi bunga tidur yang tiada guna. Akan tetapi bila kita mau mengotak-atiknya maka akan membawa manfaat bagi kita. Seperti itu yang sering saya rasakan setelah lama bergulat dengan mimpi. Hal itu pula yang terjadi beberapa hari lalu, menemukan obat penyakit ibuku dalam mimpi. Cerita mimpinya sebagai berikut:
Berada di suatu tempat yang tidak jelas dimana, samar-samar seperti berada di banjar Buluh. Disitu saya berjalan berdua sama ibu. Dalam perjalanan saya melihat pohon jeruk. Saya berkeinginan untuk memetik buahnya. Saya melihat tiga biji buah jeruk setengah mateng. Bentuk buahnya seperti jeruk 'semaga' (jeruk keprok), tetapi dalam pikiran saya mau memetik 'juuk ubad' (jeruk nipis), namun nama jeruknya 'masem' (limau). Lalu saya memetik ketiga buah jeruk tersebut. Lalu memberikannya untuk ibuku.
Berada di suatu tempat yang tidak jelas dimana, samar-samar seperti berada di banjar Buluh. Disitu saya berjalan berdua sama ibu. Dalam perjalanan saya melihat pohon jeruk. Saya berkeinginan untuk memetik buahnya. Saya melihat tiga biji buah jeruk setengah mateng. Bentuk buahnya seperti jeruk 'semaga' (jeruk keprok), tetapi dalam pikiran saya mau memetik 'juuk ubad' (jeruk nipis), namun nama jeruknya 'masem' (limau). Lalu saya memetik ketiga buah jeruk tersebut. Lalu memberikannya untuk ibuku.
Setelah tersadar dari mimpi, saya berpikir bahwa maknanya beberapa hari kedepan bahwa hidup saya atau mungkin ibuku akan masem / masam (kecut), dengan kata lain akan menderita. Paginya saya renungkan kembali, soalnya penyakit ibuku tambah parah. Penasaran dengan sakit ibuku, siapa tahu mimpiku ada hubungannya dengan penyebab sakit ibuku. Saya curiga mimpi itu petunjuk sarana obat untuk kesembuhan ibuku. Hal itu dimaknai dari kata 'juuk ubad' (jeruk nipis). Ubad dalam bahasa lokal artinya obat. Saya pikir, obat sakit ibuku pasti 'masem/limau setengah matang tiga biji'.
Saat saya makan di dapur, datang ibuku jalan terhuyung karena sakit batuk-batuk yang tak sembuh, juga tidak kuat kena dingin, wajahnya lesu.
'Obat sakit ibu itu sebenarnya buah limau' celetukku pada ibu dalam keraguan.
'Kenapa begitu?'
'Soalnya dalam mimpi begitu petunjuknya'
Mendengar kata-kata saya seperti itu, ibu menyuruhku menceritakannya, bapak saya juga mendengarnya. Setelah saya ceritakan mimpi di atas, bapak saya mengiyakan. 'Memang bener limau bisa dipakai obat. Biasanya ditambahi sedikit kapur sirih' ujarnya, kemudian adikku disuruh mencari buah limau untuk dipakai obat, dicampur sedikit kapur sirih. Sorenya sakit ibuku sudah membaik, besoknya sudah sembuh.
***
Beberapa waktu lalu paman saya sakit aneh. Sudah diperiksakan penyakitnya ke rumah sakit namun tidak ditemukan penyakitnya, bahkan juga sudah sempat diobati secara non medis, namun tak sembuh juga. Habis diakal, begitulah keluh kesahnya. Sakitnya itu ternyata kapongor dening leluhur akibat suatu kesalahan dulu, pernah menyia-nyiakan lontar usada (pengobatan) warisan leluhur.
Ada perasaan iba juga melihat kenyataan itu. Dalam hati memohon petunjuk supaya diberi petunjuk solusi akhir supaya sakit pamannya cepat sembuh. Malamnya pun mimpi bercerita apa adanya.
Ceritanya berada di barat laut rumah paman saya, disitu saya sedang menangani bapak saya yang sedang sakit aneh. Ingat sudah sempat dibawa ke rumah sakit tetapi tidak ada perubahan. Sakitnya itu, katanya, di dadanya terasa panas, pangkal pahanya seperti ada yang nusuk-nusuk dan terasa panas berkeridip. Saya basuh dengan air tak jua baikan.
"Biar pun dibawa ke dokter, biar pun dicarikan balian, sakitnya takan kunjung sembuh!" Ujar seseorang. Lalu saya teringat bahwa sakit bapakku ini ada petunjuk pengobatan dan mantranya di dalam lontar Wraspati Kalpa.
"Sembuh anggen temu." (Disembur pakai Temu). Ujar adikku yang cewek. Aku berpikir semburnya sebanyak tiga kali. Ingatnya di sekitar rumah pamannya itu ada pohon temu. "Pasti dah pahit rasanya kalau mengunyah temu itu." Pikirku. Tersadar kemudian.
Saya maknai bahwa Bhatara Hyang Guru memberitahu obat untuk menyembuhkan pamannya (makna mengobati bapak saya di dekat rumah paman). Sarana dan tata cara mengobatinya seperti di atas. Saya pun melakukan hal itu, dan akhirnya paman saya bisa sembuh.
Begitulah mimpi, semakin darurat sebuah mimpi semakin gampang dipahami, bahkan cenderung bercerita apa adanya.
***
Salah satu penyakit yang banyak dialami masyarakat adalah sakit mag (asam lambung). Penyakit ini identik dengan penyakit orang miskin, walau sebenarnya tidak demikian. Sakit mag kelihatannya sepele, namun sulit disembuhkan karena sering kambuh. Salah satu efek yang ditimbulkan sakit mag adalah sering sakit hulu hati bila kita minum yang berkarbon, seperti sprite, mizone, coolant, dsb dan makan makanan seperti nangka, jeruk, dsb.
Nah,dua hari lalu diberi petunjuk melalui mimpi cara penyembuhannya agar bisa sembuh dari sakit hulu hati bila makan dan minum yang tidak cocok dengan sakit mag. Kisah mimpinya sebagai berikut:
Berada di kebun di timur laut rumah, bentuk alam sekitarnya seperti waktu saya kecil. Disana saya bersama bapakku, sedang masak. Entah apa yang terjadi, hulu hati saya sakit, perih. Ingatnya sakit hulu hati ini efek dari magnya kambuh. Lalu bapak saya memberitahu (saya langsung mempraktekannya) bahwa bila magnya kambuh bisa diobati dengan menghirup uap air masakan yang baru matang sebanyak tiga kali (hingga tertelan ke perut), lalu mencolek abu kayu bakar yang habis dipakai masak dan dioleskan ke lidah tiga kali untuk ditelan.
*Kalau ada yang mau mempraktekan, untuk abunya bisa didapat dengan membakar kertas di kompor saat masak.
.
'Obat sakit ibu itu sebenarnya buah limau' celetukku pada ibu dalam keraguan.
'Kenapa begitu?'
'Soalnya dalam mimpi begitu petunjuknya'
Mendengar kata-kata saya seperti itu, ibu menyuruhku menceritakannya, bapak saya juga mendengarnya. Setelah saya ceritakan mimpi di atas, bapak saya mengiyakan. 'Memang bener limau bisa dipakai obat. Biasanya ditambahi sedikit kapur sirih' ujarnya, kemudian adikku disuruh mencari buah limau untuk dipakai obat, dicampur sedikit kapur sirih. Sorenya sakit ibuku sudah membaik, besoknya sudah sembuh.
***
Beberapa waktu lalu paman saya sakit aneh. Sudah diperiksakan penyakitnya ke rumah sakit namun tidak ditemukan penyakitnya, bahkan juga sudah sempat diobati secara non medis, namun tak sembuh juga. Habis diakal, begitulah keluh kesahnya. Sakitnya itu ternyata kapongor dening leluhur akibat suatu kesalahan dulu, pernah menyia-nyiakan lontar usada (pengobatan) warisan leluhur.
Ada perasaan iba juga melihat kenyataan itu. Dalam hati memohon petunjuk supaya diberi petunjuk solusi akhir supaya sakit pamannya cepat sembuh. Malamnya pun mimpi bercerita apa adanya.
Ceritanya berada di barat laut rumah paman saya, disitu saya sedang menangani bapak saya yang sedang sakit aneh. Ingat sudah sempat dibawa ke rumah sakit tetapi tidak ada perubahan. Sakitnya itu, katanya, di dadanya terasa panas, pangkal pahanya seperti ada yang nusuk-nusuk dan terasa panas berkeridip. Saya basuh dengan air tak jua baikan.
"Biar pun dibawa ke dokter, biar pun dicarikan balian, sakitnya takan kunjung sembuh!" Ujar seseorang. Lalu saya teringat bahwa sakit bapakku ini ada petunjuk pengobatan dan mantranya di dalam lontar Wraspati Kalpa.
"Sembuh anggen temu." (Disembur pakai Temu). Ujar adikku yang cewek. Aku berpikir semburnya sebanyak tiga kali. Ingatnya di sekitar rumah pamannya itu ada pohon temu. "Pasti dah pahit rasanya kalau mengunyah temu itu." Pikirku. Tersadar kemudian.
Saya maknai bahwa Bhatara Hyang Guru memberitahu obat untuk menyembuhkan pamannya (makna mengobati bapak saya di dekat rumah paman). Sarana dan tata cara mengobatinya seperti di atas. Saya pun melakukan hal itu, dan akhirnya paman saya bisa sembuh.
Begitulah mimpi, semakin darurat sebuah mimpi semakin gampang dipahami, bahkan cenderung bercerita apa adanya.
***
Salah satu penyakit yang banyak dialami masyarakat adalah sakit mag (asam lambung). Penyakit ini identik dengan penyakit orang miskin, walau sebenarnya tidak demikian. Sakit mag kelihatannya sepele, namun sulit disembuhkan karena sering kambuh. Salah satu efek yang ditimbulkan sakit mag adalah sering sakit hulu hati bila kita minum yang berkarbon, seperti sprite, mizone, coolant, dsb dan makan makanan seperti nangka, jeruk, dsb.
Nah,dua hari lalu diberi petunjuk melalui mimpi cara penyembuhannya agar bisa sembuh dari sakit hulu hati bila makan dan minum yang tidak cocok dengan sakit mag. Kisah mimpinya sebagai berikut:
Berada di kebun di timur laut rumah, bentuk alam sekitarnya seperti waktu saya kecil. Disana saya bersama bapakku, sedang masak. Entah apa yang terjadi, hulu hati saya sakit, perih. Ingatnya sakit hulu hati ini efek dari magnya kambuh. Lalu bapak saya memberitahu (saya langsung mempraktekannya) bahwa bila magnya kambuh bisa diobati dengan menghirup uap air masakan yang baru matang sebanyak tiga kali (hingga tertelan ke perut), lalu mencolek abu kayu bakar yang habis dipakai masak dan dioleskan ke lidah tiga kali untuk ditelan.
*Kalau ada yang mau mempraktekan, untuk abunya bisa didapat dengan membakar kertas di kompor saat masak.
.
Labels:
Mimpi
Thanks for reading Mimpi Ini Bercerita Tentang Pengobatan. Please share...!
0 Komentar untuk "Mimpi Ini Bercerita Tentang Pengobatan"