Kisah Asmara Aku dengan Dewi(Kisah Percintaan dengan istri orang lain)
Sungguh bukan maksudku
Untuk memaksamu menjadi milikku
Yang selama ini sudah menemaniku
Dan sebagai yang tercinta di hatiku
Dalam kesedihan dengan hati yang terluka aku ingin menuliskan cerita asmaraku yang terjadi diantara
aku dengan seorang gadis pujaan, sebut saja namanya Dewi. Aku
mengisahkan cerita ini untuk menjadikan kisah ini sebagai kenangan dalam
hidupku karena dialah wanita yang paling aku cintai meski cinta aku
pada dewi sudah pernah terhalang oleh pernikahan dan hampir menyebabkan
aku hendak bunuh diri. Sungguh menyedihkan bila dikisahkan, semoga para sahabat bisa mengambil hikmahnya.
Mertamupu , Denpasar 26 April 2012
Pertama kali aku jatuh hati pada Dewi ketika dia masih Sekolah
Dasar, tepatnya ketika Dewi baru kelas 4 SD atau baru mau menginjak ke
kelas 5 SD. Sungguh dia masih kecil, baru belajar untuk berhias, tetapi
wajahnya yang cantik dewi bagiku di hatiku sangat special dan di mataku
lumayan indah untuk dipandang. ketika itu aku sudah menginjak SMK.
Ketika dia kecil atau sebelum kelas 4 SD aku tak mengenalnya meski satu
Banjar (RT) karena ketika aku tamat Sekolah Dasar bersekolah di kota
denpasar sedangkan ketika tamat SMP balik lagi ke kampung untuk
melanjutkan sekolah di kampung karena saat itu ada bukaan sekolah baru
di desaku. Sekarang aku sudah hampir selesai menempuh kuliah di salah
satu Universitas di Denpasar.
Dewi
yang gadis belia sudah pernah aku goda sejak kecil, ceritanya begini :
Waktu itu aku sudah memiliki Handphone ketika baru tamat SMP (sekitar
tahun 2003 ) dan dia juga sudah bisa menggunakan Handphone meski itu punya orang tuanya .
Seingat aku waktu itu aku mencuri nomor HPnya dari om aku dan
memberanikan diri untuk menelpon dia ataupun sms dia, apa yang terjadi
bila kita menelpon anak kecil? Sudah pastinya akan kena marah.. demikian
juga yang terjadi terhadapku, ternyata dia kesal padaku , aku tahu dia
kesel karena dia pernah cerita beberapa waktu lalu. Orang tuanya juga
sempat memarahi aku ketika itu, kata-kata bapaknya sampai saat ini aku
masih bisa mengingatnya meski samar-samar. Bapaknya pernah bilang “jangan
dulu ganggu anak bapak karena dia masih kecil, belum saatnya untuk
pacaran, bila dia sudah dewasa bapak tidak akan melarangnya”
ujarnya , ibunya juga menasehati dengan kalimat hampir serupa,
percakapan itu melalui telepon, sehingga kalau bertemu dengan orang tua
dewi aku sangat malu. Selain menggaggu via telpon juga berani menggoda
dewi kalau dia lewat di depan rumah karena kebetulan kalau dia hendak sekolah harus melewati rumahku, jika dia mau sekolah saat itu masih jalan kaki sehingga ketika dia lewat terkadang aku memberanikan diri untuk menggodanya. Sudah bisa dibayangkan kalau seorang anak SD digoda oleh anak SMK .
Sekitar setahun lebih waktu sudah
terlewati , meski aku sudah mulai melupakan dewi tetapi di hatiku tetap
mencintai dewi, dan itu terjadi sampai saat ini. Sekalipun aku sudah
memiliki banyak pacar karena aku tipe Play boy namun belum ada yang special di hati seperti mendambakan dewi .Pada
waktu aku sudah kelas 2 SMK saat itu pernah bertemu dengan seorang
peramal setelah selesai Praktek Lapangan di kabupaten Tabanan. Bapak
peramal ini diperkenalkan oleh teman –teman aku yang praktek di Jembrana
. Ketika bapak Peramal ini datang ke suatu daerah di Kintamani, aku
diajak oleh teman-teman untuk diramal di warung makan di desa tetangga
yang jauh dari sekolah karena bapak Peramal ini tujuannya hanya sampai
desa tetangga. Teman-temanku yang lain sudah banyak yang diramal
tampaknya semua senang atas ramalan yang diberikan oleh bapak itu. tiba
saatnya giliran aku yang diramal, yang paling ingin aku ketahui saat
diramal adalah siapa jodohku bukan ingin mengetahui bagaimana nasibku
karena pada prinsipnya kehidupan
ini ditentukan oleh perbuatan kita sendiri. Terkait dengan jodoh aku
masih percaya itu ditentukan oleh Hyang Widhi. Apa yang dikatakan bapak
Peramal itu tentang siapa jodohku? Beliau bilang ‘’Nak.. jodohmu kini baru kelas 5 SD, tunggu saja kehadiran dia nanti dalam hidupmu, dialah akan menjadi pendamping hidupmu”, aku berpikir sejenak untuk mencari dan mencoba menganalisa siapa dia?, aku tersentak kaget ,aku teringat dewi dan ketika itu dalam pikiranku sudah melayang memikirkan wajah cantik dewi . Sepupu aku yang hadir waktu itu dia berujar “pasti jero Dewi’, padahal aku belum bilang apa-apa, sepertinya dia bisa membaca pikiranku. Sebenarnya
sepupu aku ini berharap kalau yang mau dikatakan oleh peramal itu
adalah Dirinya, karena aku tahu kalau dia suka sama aku dan sebenarnya
aku juga pernah suka sama dia karena aku hampir pernah dijodohkan oleh
keluarga , sekarang sepupu aku ini sudah menikah.
Mulai
saat itu perasaan ini semakin mantap kalau jodohku adalah dewi, tetapi
karakter aku yang sedikit Play boy yang suka merayu cewek ini itu
mencoba untuk berkelana mencari – cari gadis gadis lain selain dewi
karena menurutku saat itu belum pantas untuk menggoda dewi yang masih
kelas 5 SD. “Inilah saatnya untuk menikmati masa muda dan berpetualang cinta dengan menggoda gadis-gadis cantik “ pikirku dalam hati. Gadis gadis yang aku goda terutama
anak-anak SMP yang ada di sebelah sekolah aku, sehingga sering menjadi
bahan ejekan cewek-cewek SMP. Tak jarang cewek yang digoda adalah yang
pilihan alias cewek – cewek cantik. Sampai
aku diberikan beberapa sebutan oleh anak-anak SMP , mungkin karena
kesel atau karena suka atau bagaimana ?aku tak tahu . Mungkin dikiranya
aku cinta dia padahal aku tidak mencintai mereka hanya ingin menggodanya
saja namun namanya juga anak SMP dideketin saja sudah dikira suka.
Dalam
pergaulan di sekolah kira – kira 70 % adalah bergaul dengan cewek-cewek
, sampai aku pernah merasa aku menjadi seperti mereka (cewek-cewek),
yaahh karena pergaulan sangat berpengaruh dalam kehidupan kita, agama
sudah mengajarkan bahwa pergaulan sangat berpengaruh terhadap karakter
kita, oleh karena itu berhati-hatilah bergaul.
Perjalanan aku yang suka menggoda cewek-cewek tidak hanya menggoda di sekolah tetapi juga melalui media elektronik seperti Handphone
dan juga melalui radio. Aku masih inget kejadian lucu yang sampai
membawa aku kedalam lautan kehidupan cinta yang sangat romantis. Mungkin
ada diantara kalian yang suka kirim sms ke radio, seperti itulah aku
waktu itu. Namanya sms embel-embel di radio “Sony I Like” , pada awalnya
Cuma berani sms dengan nitip salam sama si A, si B serta request lagu
tetapi kemudian mencoba memberanikan diri untuk menyebarkan nomor pribadi
ke radio. Isi sms itu sengaja aku buat untuk gadis-gadis muda , aku
berharap yang tahu adalah anak-anak SMP yang cantik-cantik untuk digoda .
“Susuki mambal paling oke, aku Andika pangeran rimba
pencari cinta dari kintamani, bagi yang kesepian hubungi aku di
08191xxxxx, buat yang bacain makasih ya mbak”, demikianlah bunyi sms aku waktu itu, hasilnya kalian sudah pasti tahu. Menyebar
nomor di radio tidak hanya di kawasan Bali tetapi juga melingkupi radio
Lombok hingga hasilnyah Hampir setiap menit ada yang menghubungi dan
sms mau kenalan. Kirim-kirim sms seperti itu sangat mengasyikan tapi
banyak ruginya, ruginya banyak waktu terbuang dan banyak uang yang habis. Teman-teman aku membeli pulsa hanya senilai Rp 5.000 atau Rp. 10.000 , Waktu itu aku sudah berani membeli pulsa senilai Rp
50.000 . sebagai seorang siswa di kampung pulsa sebesar itu sudah bisa
dikatakan luar biasa. sekarang saja beli pulsa hanya senilai Rp 5.000 .
Akhir dari ulah yang suka mengumbar nomor banyak teman tetapi tidak tahu wajahnya, sungguh kerugian yang besar , saat itu aku mulai krim-kirim foto via MMS (Multimedia Message Service) biar tidak rugi kenal hanya suara doang, hingga aku bertemu dengan seorang cewek
yang pernah menjadi bagian hidupku, sebut saja namanya Desy . Gadis itu
membuat aku jatuh cinta karena suaranya yang manis , aku sangat nyaman
telpon-telponan dengan dia berjam-jam sehari. Kisah percintaanku bisa
dibilang sangat romantic.
karena dia, aku sering ke kantor post
untuk kirim kado . waktu itu aku sudah kelas 3, aku mulai pacaran dengan
Desy yaitu tanggal 1 january 2009 sampai berakhir saat aku kuliah yaitu
17 agustus 2010. Aku pacaran dengan Desy lebih dari 1,5 Tahun. pernah
dia mengirim sesuatu melalui kantor post, sampai sekarang tidak nyampai
padaku, entah nyasar kemana itu barang. Kalau dikisahkan pernak-pernik
cinta dengan dia jika ditulis ke dalam novel bisa menjadi seuah buku ,
banyak kenangan yang terukir baik sedih maupun duka. Akhir percintaan
dengan Desy kandas ditengah jalan disebabkan adanya pertentangan aku,dia
dan keluarganya. Aku pernah menafsirkan ramalan bahwa dialah jodohku , aku mencoba hitung-hitungan dengan umur yang berselisih 7 Tahun. Umur aku 22 tahun dan Desy 15 Tahun , perbandinganya sama dengan kelas 2 SMK berbanding dengan kelas 5 SD.
Setelah
kandas ditengah jalan aku trauma untuk mencari pacar , meski sudah
bergulat dengan dunia maya yang memungkinkan untuk mencari jodoh di
facebook, twitter, blog dan jejaring social lainnya.
Kembali pada kisah aku dengan Dewi , Setelah aku kuliah dan bertualang cinta dengan Desy aku lupa dengan dewi . Kira-kira 2,5 tahun
yang lalu aku dengar kabar kalau dewi berhenti sekolah , sungguh sedih
aku mendengarnya, orang yang aku cintai berhenti sekolah baru setahun
melanjutkan SMP dan yang membuat hatiku miris mendengar kabar kalau dia
berhenti sekolah karena orang tua dewi bercerai. Dewi memutuskan untuk
mencari kerja ke kota , entah dimana aku tak tahu dia kerja di denpasar
mana.
Sekitar 1,5 Tahun yang lalu aku mulai sering bisa menyempatkan diri untuk pulang karena
setiap hari minggu libur kerja, tetapi tahun-tahun sebelumnya jarang
sekali pulang karena kuliah sambil kerja dengan waktu libur hari selasa
sehingga tidak bisa sering pulang . Kebetulan ketika itu sering bisa
pulang Dewi bekerja dengan bibi dan juga pernah juga di omnya dewi , tidak lagi kerja di Denpasar.
Ada
2 kejadian yang selalu aku ingat meski kejadian itu sepele tetapi
sangat berkesan didalam kenangan aku dan dia. Kisah pertama “suatu
ketika aku baru pulang dari Denpasar dan langsung lancong ke tempat dia
kerja , aku sangat berhasrat untu menggoda Dewi,sampai disana aku
mencari kesempatan untuk menggodanya, aku duduk duduk sebentar dan
mendekati dewi, saat sudah berdekatan aku bilang sesuatu ; “Dewi .. lihat ke arah sana, ada apa itu?”, ketika dia melihat ke arah yang aku tunjuk , diam-diam aku mencium pipinya, hehehehe, Aku
langsung mau lari tapi sempet juga dipukul. Memang kerjaannya kalau
sudah digoda kalau gak main cubit pasti main pukul. Tapi gak apa-apa ,
di cubit dan dipukul oleh orang cantik dan oleh orang yang kita sayangi
suatu hal yang menyenangkan. Kisah kedua ; ketika dia bekerja di omnya ,
aku sering ngapel kesana saat pulang meski tidak pacaran. Aku tahu
waktu itu dia sudah punya pacar tetapi itu bukanlah rintangan, waktu itu
ada upacara di Pura Dalem, aku ajakin dia untuk sembahyang bersama
tetapi sayangnya dewi tidak mau katanya sih karena dingin, maklum malam
hari . Siapa juga yang tidak tahu dinginnya daerah perbukitan Kintamani
apalagi dikala malam hari , terpaksa aku sembahyang sendirian ke pura. Pulang
dari pura aku belikan dia sebuah Cin-cin , bukan cin cin mas loh..
sebelum aku memasang cin cin itu untuk Dewi di jari manisnya aku coba
pasang di jari tangan anak cewek ommnya tanpa diketahui oleh dewi
padahal dewi juga ada saat itu hanya saja dia lagi sibuk,anak ommnya
dewi sebut saja namanya Simpen . kebetulan
anak ommnya itu seumuran dengan Dewi dan kebetulan juga aku pernah
mencintai Simpen juga. Setelah dicoba di jarinya Simpen dan ternyata
sudah pas dan karena sudah yakin ukurannya pas akhirnya dipasang juga
dijari dewi. Aku seneng banget bisa memasang cin cin untuk dia orang
yang aku cintai meski bukan pacarnya. Beberapa hari kemudian aku lancong
lagi kesana, sungguh diluar dugaanku, dia mengembalikan cin cin yang
aku berikan. Aku penasaran ingin tahu sebabnya dewi mengembalikan cin
cin itu, belakangan aku ketahui ternyata Simpen menceritakan kalau cin
cin itu pernah aku coba di jarinya . siapa juga yang mau dikasih cin cin
yang sudah sempat dipakai oleh wanita lain meski hanya sebentar?
Sungguh kesalahan yang fatal . itu menjadi pelajaran yang berharga bagi
aku dalam memberi sesuatu kepada orang yang kita sayangi, jangan sampai
pernah di coba kepada orang lain.
Prinsip
prinsip aku dalam bercinta bahwa siapapun yang aku cintai dengan tulus,
aku pasti membelikan si Dia kado meski dengan harga yang relative murah
bukan sekedar sebagai romantisme , tetapi bagiku itu pertanda kalau aku mencintai dia dengan sepenuh hati bukan main-main apalagi coba-coba. Sampai saat ini aku baru 3 cewek yang pernah aku belikan kado .
Beberapa
bulan kemudian aku tak sempat pulang , aku hanya komunikasi via telpon
kemudian tak lama akhirnya aku menghapus nomor Handphone dewi karena
sempat kecewa karena suatu hal, aku lupa penyebabnya sampai hati aku
menghapus nomor dia. Akhirnya aku tidak bisa komunikasi karena nomor HPnya sudah tidak aktif lagi dan lupa berapa nomor HP dewi.
Suatu
ketika aku pulang karena ada Upacara di Pura Kayuselem , setengah mati
aku mendengar kabar yang membuat hati aku hancur, ternyata Dewi
dinikahkan oleh keluarganya dengan sepupunya yang baru tamat SMP, hati
ini sungguh terluka mendengar kabar seperti itu. Aku sempat bertemu dia
di Pura tapi aku pura-pura tidak melihatnya , aku tak sanggup
menyapanya. Aku ingin berusaha menyembunyikan kesedihan hati ini serta
berusaha pura-pura cuek dihadapannya padahal dalam hati ingin rasanya
aku memeluknya. Belakangan di suatu tempat saat kerja bhakti di jalan
aku juga pernah bertemu Dewi sedang boncengan bersama suaminya, sungguh
hati ini gugup dan gemetar. Aku berusaha memalingkan muka tetapi ketika
sudah dekat dewi menyempatkan diri untuk menyapaku dengan lembut ”kapan kakak kesini?” tanya dewi, “kemarin
” jawabku singkat, karena dia boncengan dan hanya berhenti sebentar
sehingga dewi cepat berlalu. Hancur perasaan ini melihat dia bersama
orang lain apalagi sudah bersama suaminya, putus sudah harapan aku yang
bertahun-tahun aku pendam dalam hidupku.
Setelah
pernikahan dewi dengan sepupunya aku berpikir dewi bukanlah jodohku,
akhirnya aku tak bisa berharap lagi cinta dia dan mengubur dalam rasa
sayang yang aku miliki, “cinta tak harus memiliki’ kataku dalam
hati. Lama kelamaan aku berusaha melupakan dewi , tetapi karena
karakterku yang suka menggoda wanita , aku semakin menggila menggoda
anak-anak SMP dan juga SMA serta anak kuliahan , ‘tumben banget aku
jatuh cinta dengan anak kuliahan tetapi tidak bersemangat” gumamku
didalam hati. Hingga akhirnya aku jatuh cinta lagi dengan anak SMP yang
bagi aku lumayan imut. Sudah beberapa bulan aku menjalin hubungan dengan
anak SMP kelas 3 itu, sebut saja namanya Yeni. Aku sering ngapel ke
rumahnya bahkan sampai akrab dengan orang tua yeni, karena aku sempat
benar-benar sayang sama dia, aku pun memberikan kado.
Back
to story off Dewi, Entah apa yang terjadi aku mendengar kabar dewi
bercerai (pisah ranjang) , perceraian dewi ternyata sudah lama dan aku
mendengarnya belakangan dari keluargaku dan juga kabar dari om aku. Dari
informasi yang aku dapatkan dewi hanya berkeluarga sekitar 3 bulan
(kalau tidak salah). Mendengar kabar seperti itu aku bahagia, seharusnya
aku sedih tapi aku bahagia karena aku kembali bisa berharap untuk
memilikinya, meski sudah pernah menjadi istri orang lain.
Dalam
kesenanganku bergentayangan di dunia maya , kususnya facebook. Aku di
inbox oleh seorang gadis yang cukup membuat aku tersentak kaget.
Ternyata setelah aku lihat-lihat foto profilenya di facebook ternyata
dia adalah Dewi yang aku rindukan selama ini . Aku mati rasa membaca
inbox dari dia karena ternyata dia masih ingat denganku. Aku bertanya
pada dia yang inbox tentang identitasnya tetapi dia selalu mengelak
kalau dia itu bukan dewi, ‘aku bukan cewek yang kamu maksud’ katanya.
Padahal hati nuraniku bilang kalau dia adalah Dewi . aku benar-benar
mati rasa dan aku yakin dia yang di facebook itu adalah Dewi. Didalam
hati yang terhanyut dalam bayangan wajah cantiknya , aku berada dalam getaran cinta yang sangat mendalam , bibir ku tak sanggup bicara “Tuhan ..aku rela menjadi istri dia meski dia sudah pernah menikah,Tuhan.. izinkan aku untuk mencintainya kembali ”itulah doaku sampai kedalam kalbu dalam getaran kasih sayang.
Hari-hari
terlewati aku berusaha untuk mencari nomor Handphone Dewi tetapi tidak
dapat, ditanya di facebook melalui inbox tidak diberikan karena di
facebook dia terus mengelak. Pernah juga meminta kepada om aku namun
tidak dikasih karena dia takut kalau aku bisa bertemu dengan dewi,
alasanya karena Dewi belum bercerai secara sah alias baru pisah ranjang,
namun pisah ranjang sudah lebih dari 6 bulan, kalau samapi aku tahu
nomor dia urusan bisa berabe. Ternyata diam-diam dewi pernah menghubungi
aku dengan nomor pribadi (private number)tetapi saat dia menghubungi
aku , aku tak mengangkatnya karena sibuk serta dia juga menghubungi
disaat HP aku lagi tidak aktif, aku tahu itu belakangan setelah dia
bilang kalau nomor aku sering tidak aktif.
Suatu
hari aku lagi sedang tidur-tiduran disiang hari, karena sudah tidak
bekerja lagi, lagi asyiknya smsn dan internetan aku ditelpon oleh
seorang cewek , pada awalnya aku belum bisa mengenali suara dia , namun
hati nurani sudah menyadari kalau
dia adalah dewi . oleh sebab hati nurani bilang kalau dia adalah orang
special dihati, aku merekam percakapan antara dewi dengan aku, aku
sering memutar ulang percakapan itu sampai saat ini , suaranya yang
manis nan merdu serasi dengan wajah dewi yang cantik nan menakjubkan.
Mata akan terbelalak bagi orang yang melihat wajah dewi yang cantik.
Percakapan dewi dengan aku masih tersimpan dengan baik di HP yang aku
miliki dan berencana untuk di abadikan dalam text tertulis agar tidak
mudah hilang .
Sejak
mengetahui nomor telpon Dewi sejak itu pula harapan untuk mencintai
dewi tumbuh subur di lubuk hatiku, sehingga aku dengan mudah melupakan
Yeni yang hampir jadian dengan anak kelas 3 SMP itu. Mulai saat itu aku
benar-benar mencurahkan perasaan aku pada dewi, meski Dewi masih
mencintai mantan pacarnya yang sangat dia cintai namun aku berusaha
dengan sepenuh hati untuk mendapatkan kasih sayangnya, berbagai cara aku
lakukan untuk mengambil hati dewi dan akhirnya aku berhasil. Kalau
diceritakan secara rinci kalian bisa bosen membacanya karena semua
kejadin itu masih segar dalam ingatan.
Untuk
yang pertama kalinya aku ngapel ke rumah dewi sekitar 1,5 bulan yang
lalu , untuk bertemu dia susahnya minta ampun karena dia takut dengan
keluarganya karena statusnya belum cerai sah secara hukum, aku pun takut
karena aku sayang sama dia, selain itu pula takut kepada bapaknya. Tahu
deh bapaknya agak galak, masih ingat dengan cerita dulu ketika tidak
diberikan untuk mencari anaknya. Ketika aku sudah dekat dengan rumahnya
aku maju mundur antara jadi atau tidak ke rumah dewi sedangkan
hujan turun dan semakin deras payungpun tidak bawa, aku memetik daun
talas dan diam-diam aku berjalan ke rumah dewi meski dewi sudah
melarangnya .
Dengan
jantung berdetak perlahan-lahan melangkahkan kaki mendekati rumahnya,
tak disangka ternyata dewi duduk diluar tetapi ia tidak melihatku karena
ia menghadap barat sedangkan aku datang dari timur. Sampai disana aku
tak tahu harus bilang apa tetapi aku langsung diajak masuk oleh
bapaknya,banyak hal yang aku perbincangkan dengan bapaknya. tidak
diceritakan apa yang dipercakapkan, Akhirnya aku mohon pamit pulang
dengan meninggalkan sebuah kado secara diam-diam aku taruh dekat kaca
rumahnya tanpa ada yang melihat. Oh leganya hatiku saat itu bisa bertemu dengan gadis yang aku cintai.
Sorenya aku
bilang melalui telpon kalau aku meninggalkan sesuatu dekat tembok dekat
kaca rumahnya tetapi ternyata dia bilang sudah ditemukan pertama oleh
bapaknya, sedikit malu tetapi itu menjadi sebuah kebanggaan bagi aku .
hal terpenting yang perlu diingat setiap aku memberikan sesuatu penuh
dengan pertimbangan, bukan karena harga atau nilainya namun aku harus
bisa menjelaskan dan menjabarkan makna dan tujuan dari sesuatu yang aku
berikan, mulai dari warna,bentuk,symbol,makna dan lain sebagainya. Bukan
asal memberi sesuatu tanpa mengetahui makna filosofis yang terselubung
dibalik benda yang diberikan.
Ngapel
pertama ke rumah dewi meninggalkan kenangan yang manis tetapi juga
pahit, sejak saat itu ternyata Dewi dimarahi oleh bapaknya dan aku tidak
di izinkan ngapel kesana lagi karena status dewi yang belum cerai
secara sah. “Mertamupu,, suka dengan dewi kah? ” Tanya bapaknya pada dewi, “ya mungkin”..j awab dewi. “tolong jangan kasih ngapel kesini dahulu karena dewi statusnya belum bercerai, cukup lewat telpon aja dulu” sahut bapaknya, itulah sedikit cerita dewi padaku setelah aku ngapel kesana.
Tidak
diceritakan hari hari telah berlalu, berbagai kisah terlewati, berbagai
kata aku ungkapkan entah itu rayuan gombal maupun rayuan karena
betul-betul mengungkapkan kasih sayang. Kisah yang penting yang tak
boleh terlewatkan adalah ketika aku pernah mengikuti dia ke tukang jarit
di desa tetangga padahal waktu itu kondangan ke suatu acara pernikahan
namun bapak aku ditinggal di tempat kondangan, Aku ikut campur dalam
menentukan ukuran baju kebaya yang hendak dewi jarit.
Atas
kejadian itu dewi sempat pusing karena adiknya yang diajak saat itu
mengancam untuk diberitahukan ke keluarganya karena dewi bertengkar
dengan ayu adiknya. Padahal sebelumnya aku sudah ngomong baik-baik pada
ayu untuk merahasiakan pertemuan aku bersama dewi . Mungkin karena
pertengkaran dewi dan ayu sehingga ayu tidak mengindahkan nasehat aku.
Tibalah
saatnya aku menceritakan ketika aku hendak melamar dewi (maksudnya
menembak dewi, hehehe). ada informasi kalau dewi hendak ke rumah bibi
(pertalian keluarga sudah agak jauh sih) dan melewati rumah aku, saat
itu aku langsung mau menjemput dia hendak melamar dia disuatu tempat,
aku bawakan bunga yang dipetik di halaman rumah pamannya.. aku
bermaksud untuk mempersembahkan bunga itu saat melamar dia. Akhirnya
apa yang terjadi? Sudah lama aku menunggu namun dewi tak jua datang,
sampai agak siang akhirnya dia yang aku tunggu datang juga. Ketika itu
aku sudah berada dekat sumber air, di dekat sumber
air itu sebelumnya aku sudah sembunyikan bunga yang aku bawakan. Baru
mau bilang maksud dan tujuan aku serta hendak mengambil bunga. Tahu-tahu
datang orang lain,, bisa dibilang itu adalah keluarganya. Sehingga dewi
agak terkejut dan segera berjalan agak berlarian untuk melanjutkan
perjalanannya, aku suruh balik dekat sumber air agar bisa aku
mengungkapkan perasaan aku, namun dewi tidak mau. Sehingga aku melamar
dewi di tempat yang tak direncanakan dan bunga tidak jadi diberikan
hanya bisa mengungkpkan perasaan aku serta memegang tangan dewi, “dewi.. sudah lama bli merayumu, kini saatnya aku ingin mengatakan perasaan bli”, kataku. “ya katakan nae,mau bilang apa?” tukas dewi, “mulai hari ini bli ingin menjadi pacar dewi, mau gak ?” tanyaku dengan gugup dan canggung, “terserah bli,,..” sahutnya..”aku mau”
. ketika itu aku langsung memeluknya meski hanya sebentar karena ada
anak-anak SD yang lewat padahal aku ingin memeluknya erat-erat serta
ingin mengecup keningnya, selain itu aku hendak membonceng dewi tetapi
dia menolaknya karena malu dilihat oleh orang lain. Sudah merupakan
nasib banyak rencana yang gagal, mungkin inilah pertanda kalau hubungan
aku dengan dia akan banyak rintangan dan diluar dugaan.
Mulai
saat itu aku ukir sebuah kisah cinta yang aku tulis didalam sms sebagai
bukti pengikat dan aku kirimkan pula pada dia , isinya sebagai berikut
“Terukir
indah hari yang special diantara kita ;Buda Kliwon Matal , Sasih
Kedasa, saka 1934 menjadikan hati selalu bertembang nyanyian cinta suci
diantara aku & dirimu. Kita pelihara cinta dengan perhatian dan pengertian agar selalu mekar dan tak akan pernah layu. Mertamupu & Dewi Ayu Sari .”
Perjalanan
hari –hari aku dan dia sejak saat itu sangat ceria hanya saja Cuma
sebentar, ternyata dibalik kegembiraan tersembunyi penderitaan sehingga
tidaklah salah kitab suci menyabdakan “kebahagian berakhir dengan
penderitaan dan penderitaan berakhir dengan kebahagian, orang-orang
bijak hendaknya tidak bersedih hati disaat duka dan tidak bersuka ria
disaat senang ”. awal penderitaan itu aku mulai dari
keberterusterangan aku terhadap keluarga, karena sudah merupakan
kebiasaan aku suka curhat dengan bapak soal berbagai ilmu dan termasuk
juga soal cinta, aku tak sungkan-sungkan menceritakan kalau aku suka dan
mencintai dewi, aku minta pertimbangan dengan bapak tetapi ternyata
bapak dan ibu kurang merestui soal asmara aku dengan dewi, banyak
pendapat dan argument yang diajukan yang tak pantas untuk diuraikan
disini. Aku sedikit merahasiakan soal ini pada dewi , tapi secara
perlahan lahan aku juga akhirnya menceritakan kepadanya, Yang membuat
aku menceritakan pada dewi oleh karena aku tak sanggup membawa beban ini
pada dewi. Suatu hari pesan penolakan orang tuaku untuk melarang
berhubungan dengan dewi disampaikan melalui kakakku, konon sebabnya
melalui kakak karena bapak tidak ingin terjadi pertentangan secara
langsung dengan aku karena seumur-umur belum pernah terjadi pertentangan
sehebat ini, biasanya hanya soal perbedaan pendapat soal pandangan
dalam membahas suatu ilmu. Ketika
kakaku menyampaikan pesan bapak saat itu aku lagi sedang belajar bawa
mobil (sebut saja mobil, meski hanya pick up, biar lebih keren), ‘bli
ingin menyampaikan pesan bapak kepada adik” ujar kakakku, “bila kamu
masih berhubungan dengan dewi bapak tidak akan segan segan untuk tidak
memberikan uang untuk biaya hidup kamu bila tidak bisa menjauhi dewi,
tidak akan menanggung biaya kuliah,biaya pernikahan kamu,kalau bisa
silakan cari uang sendiri”.. demkian kata kakaku menyampaikan pesan bapak.
Saat
itu pula aku tak sanggup menahan air mata yang keluar membasahi pipi,
aku menangis sambil membawa mobil, sampai pada tempat biasanya beli
nasi, aku disuruh turun untuk makan sama kakak tetapi perut sudah
kenyang oleh kata yang disampaikan, aku menangis tersedu-sedu didalam
mobil, hingga akhirnya saatnya berjalan lagi aku tetap menangis dan aku
gak mau diganti untuk menyopir, Rasanya
hidup dan mati sama saja. Meski sambil menangis bawa mobil namun aku
berpegang pada prinsip bahwa ketika kita sedih dan kita sedang marah
tidak boleh merusak barang yang kita miliki. Sampai rumah aku langsung
menjatuhkn diri di kamar tidur hingga seharian tak makan dan mengurung
diri di kamar, sore harinya aku mencoba untuk mencurahkan kesedihan hati
ini kepada dewi. Hingga aku merasa lebih lega setelah menceritakannya
pada dewi meski juga membuat dewi menangis.
Sungguh malang nasib kami ,disaat cinta bertemu tetapi
tak ada restu dari orang tua . meski baru pcaran aku sudah menceritakan
soal ini karena aku sungguh-sungguh mencintai dewi dan aku berencana
untuk menikahi dewi setelah selesai kuliah , hal ini diberitahu kepada
keluarga agar nantinya keluarga bisa menerima dengan lapang dada karena
analisaku mungkin akan kurang disetujui.
Aku
dan dewi mencoba menganggap masalah itu tidak ada, sehingga sementara
kami bisa kembali seperti tiada rintangan, tetapi tak lama penderitaan
kembali hadir, dan merupakan puncaknya penderitaan dari kisah asmara aku
dan dia.
Hari minggu Tanggal 22 april lalu
disaat ada odalan di pura kayuselem terjadi masalah yang sedikit
memalukan. waktu itu dewi lagi bantu-bantu jualan di warung bibi, banyak
laki-laki yang menggoda dewi, sebagai lelaki yang cemburuan aku tak
terima kalau orang yang aku sayangi diganggu oleh cowok – cowok brengsek
dan pemabuk. Aku sms dewi tetapi tidak dipedulikan karena sibuk
melayani orang-orang belanja, sungguh kesabaran dan rasa cemburuku
memuncak apalagi ketika melihat cowok ada yang berani mencolek pinggang
dewi dan parahnya lagi ada yang berani mencoba untuk bersandaran di
pangkuan dewi padahal setahu saya dewi sudah agak menghindar, melihat
dewi diperlakuakn seperti itu aku yang menahan amarah hingga jiwaku
bergetar hingga marahnya tak bisa ditahan hingga akhirnya aku
melemparkan aqua gelas kearah cowok-cowok itu, aku kesel dengan
cowok-cowok itu dan sedikit kecewa dengan dewi yang tak berusaha
menghindar dari gangguan cowok-cowok brengsek dan pemabuk itu. Andai
saja waktu itu dewi dekat dengan ku mungkin aku tak meluapkan amarah itu
dikalayak umum sehingga tidak membuat dia dan aku malu. Bahkan sampai
ada yang mengatakan yang tak enak terhadap keluargaku. Jika waktu itu
ada yang berani ngomong yang tidak-tidak mungkin sudah ada yang aku
hantam, meski aku sendirian dan mereka berbanyak, disaat seperti rasanya
tidak ada yang besar tidak ada yang tua bagiku, kalau ada yang berani
sudah aku hantam mereka. Tetapi syukurlah tak ada yang terlalu berani
dan aku cepat-cepat pergi dari sana karena disuruh pergi oleh tante,
sempet juga dinasehati.
Kejadian
itu membuat dewi sangat kecewa padaku, besok paginya aku cari kesana
sudah tidak ada padahal aku sudah mau balik ke denpasar. Aku ingin
bertemu dia untuk melepaskan rasa rindu Karena hendak berjauhan lagi,
Entah kemana dia pergi, tidak ada yang mau bilang. Aku sempat berpikir
kalau dia menikah , aku shok memikirkan dia kalau dia menikah lagi. Aku
berusaha mencari tahu , akhirnya aku menelpon kakaknya dewi, dia bilang
kalau dia lagi ngantar dewi ke Kuta. Aku mulai lega rasanya mendapatkan
jawaban dari kakaknya dewi dan seketika kekhawatiranku hilang. Namun
sampai saat ini aku tak tahu dimana sebenarnya dewi berada.
Setelah
aku tahu keberadaan dewi di kuta meski tidak meyakinkan aku bergegas
segera ingin pulang ke Denpasar karena juga hari itu senin sore mau
kuliah. Saat hendak meminta uang kepada orangtua saat inilah aku shok
lagi Karena apa yang disampaikan oleh kakakku ternyata benar-benar
adanya, dan orang tua benar-benar membuktikan kata-katanya bahwa
sepanjang aku masih berhubungan dengan dewi sepanjang itu pula orang tua
tidak akan memberikan aku biaya hidup.
Aku
sungguh tak sanggup menerima kenyataan hidup ini, setelah sempat beradu
argument dengan ortu aku berusaha untuk menyembunyikan air mataku, dan
aku katakan dengan terus terang untuk saat ini aku belum bisa menjauhi
dewi. Aku memutuskan untuk sama
sekali tidak meminta uang dengan bapak meski sebelumnya aku mohon
diberikan biaya hidup sampai aku bisa berpikir dan berusaha menjauhi
dewi.
Sebelum
pergi dari rumah menyempatkan diri untuk bersembahyang meski air mata
sudah mengalir membasahi pipi, sambil menangis aku meminta uang pada
kakakku , tumben aku minta uang dari kakakku. Saat itu aku langsung
tancap gas untuk pergi , sambil berlinang air mata. Sepanjang perjalanan
yang ada dalam pikiranku adalah dewi dan kematianku, aku hendak bunuh
diri dengan cara yang baik bila pratiti kematianku telah tiba.
Sesampainya di denpasar aku mencoba mencari di internet cara terbaik
bunuh diri namun idak ada yang memuaskan, aku sendiri memiliki cara
tersendiri untuk bunuh diri, caranyapun mudah yaitu dengan meditasi
tanpa nafas artinya atur dulu nafas seperti seorang beryoga sambil
mengingat nama suci Tuhan, kemudian hentikan dan tahan nafas
sekuat-kuatnya. Pernah aku coba cara ini nyawaku hampir melayang.
Untunglah aku cepat-cepat menghentikan berhenti nafas.
Sudah
hidup menderita dalam kesedihan seperti itu aku mencoba merenung sambil
berusaha untuk berpikir sehat , namun yang ada didalam pikiran adalah
kematian , aku ingin mempersembahkan kejutan untuk keluarga dengan kematian agar mereka puas , demikian pikirku. Aku
curhatkan semua rencana aku untuk bunuh diri ini pada teman-teman di
facebook. Ada yang menyatakan kalau aku melakukan hal itu sungguh suatu
tindakan yang konyol. Mungkin karena mereka tak mengerti dan tak
merasakan betapa sakit dan hancurnya perasaan ini.
Agar
aku tidak mati dengan cara yang tidak benar aku sempat memikirkan untuk
mati dengan aji kamoksaan namun setelah baca-baca tentang aji kamoksaan
bukanlah hal yang mudah, butuh proses yang panjang dan tidak sembarang
orang bisa.
Menurut
Dharmasastra yang pernah saya baca dikatakan bahwa orang yang mati
bunuh diri arwahnya akan hidup tersiksa di neraka selama 1.000 tahun .
aku jadi takut untuk bunuh diri, Karena sudah kekurangan akal untuk
mencari cara untuk bunuh diri dengan cara yang benar , aku mencoba
menelpon dewi yang nampaknya nomor telponnya sudah bisa dihubungi. Meski
sempat masih terjadi pertentangan namun tetap kata-kata dia selalu bisa
menyejukan hati. Sehingga aku bisa berpikir dengan akal sehat serta
mencoba untuk membaca kitab suci kembali agar jiwa lebih tenang.
Akhir
dari semua kisah ini aku memutuskan untuk menuruti kehendak orang tua
dengan memutuskan hubungan dengan dewi, kami serahkan segalanya pada
Hyang Widhi biarlah semua menjadi kehendakNya. Selain itu karena aku
berprinsip bahwa hubungan tanpa restu adalah suatu kesia-siaan dan
sumber keretakan pasangan suami istri kelak. Aku tak mau itu terjadi ,
pernikahan tanpa restu orang tua sulit mendapatkan kebahagian. Hingga
aku memantapkan diri untuk mengatakan pisah dengan dewi meskipun itu
sangat menyakitkan, cinta tak harus memiliki . aku hanya bisa berdoa
agar dewi kelak menemukan kebahagian seperti apa yang dewi cita-citakan,
kebahagian dewi adalah kebahagian aku juga, demikianlah pikirku dalam
hati.
Marilah sejenak kita bersama-sama bernyanyi “maafkan” (ost Yusra dan Yumna) yang selalu aku nyanyikan disaat sedih:
Telah tiba waktunya untukku menyatakan
Padamu sebenarnya apa yang ku rasa
Padamu sebenarnya apa yang ku rasa
Maafkan hati ini
Yang tak bisa berhenti menyayangimu
Walau ku tak bisa menjadi milikmu
Juga sebagai yang tercinta di hidupmu
Kekasih yang ku cinta, kekasih yang ku mau
Ku tahu saat ini kau masih ragu
Yang tak bisa berhenti menyayangimu
Walau ku tak bisa menjadi milikmu
Juga sebagai yang tercinta di hidupmu
Kekasih yang ku cinta, kekasih yang ku mau
Ku tahu saat ini kau masih ragu
Maafkan hati ini
Yang tak bisa berhenti menyayangimu
Walau ku tak bisa menjadi milikmu
Juga sebagai yang tercinta di hidupmu
Walau ku tak bisa menjadi milikmu
Juga sebagai yang tercinta di hidupmu
Sungguh bukan maksudku
Untuk memaksamu menjadi milikku
Yang selama ini sudah menemaniku
Dan sebagai yang tercinta di hatiku
Tafsir:
Sudah
saatnya aku mengatakan apa yang pernah aku rasakan sepanjang hidupku,
aku minta maaf atas kesalahanku yang tiada henti menyayangi dirimu,
meski dikau sudah pernah menjadi istri orang lain tetapi entah mengapa
aku tetap saja menyayangimu sepanjang masa. Meskipun aku tahu kau tak
mungkin menjadi istriku dan juga tak mungkin aku bisa menjadi yang
tercinta didalam hidupmu, namun meski demikian aku tetap mencintaimu
tanpa harus menjadi istrimu.
Kekasih
.. kau adalah gadis pilihanku, saat ini aku tahu kau ragu-ragu atas
perasaanmu sehingga akibatanya banyak rintangan yang menghadang. Selama
ini aku telah merayu dan menggodamu dengan berbagai cara , itu bukan
maksudku untuk memaksamu menjadi istriku tetapi semua itu aku lakukan
atas rasa sayangku yang tulus padamu, dinda yang ku sayang.. selama ini
dikau sudah menyempatkan diri untuk menemaniku dan kaulah gadis yang
paling aku sayangi dihatiku.
Bagaimana mungkin bisa, aku lupakan yang tak mungkin aku lupakan? Akankah kisah cinta ini berlanjut dengan dia? Biarlah semua menjadi kehendakNya.
Renungan:
Kebajikan dan kebatilan, kebahagiaan
dan kedukaan adalah atribut-atribut dari sang pikiran, bukan darimu,
wahai Yang Maha Hadir di dalam semuanya! Dikau bukanlah “yang
melaksanakan” dan juga bukan “yang menikmatinya”. Sebenarnya, dikau senantiasa bebas merdeka. (Ashtavakra Gita I.6)
Barangsiapa merasa dirinya bebas, ia akan benar-benar bebas, dan barangsiapa merasa dirinya masih terikat, maka ia akan selamanya terikat.
“Seperti yang dipikirkannya, begitu juga ia merubah dirinya”’
demikianlah kata-kata mutiara di dunia ini, yang sebenar-benarnya adalah
benar. (Ashtavakra Gita I.11)
0 Komentar untuk "Mencintai Istri Orang"