Dalam kehidupan bermasyarakat terkadang dianggap bahwa lelaki yang baik
itu laki-laki tulen, lelaki yang tidak memiliki sifat-sifat feminim
atau sifat kewanitaan. Jika dicermati, ternyata kesalahan cara pandang
demikian bisa berakibat tidak hadirnya pengertian dalam diri seoang pria
terhadap seorang wanita. Hal inilah penyebab terjadinya penindasan
terhadap kaum perempuan dalam rumah tangga, dimana lelaki berkuasa
terhadap kaum perempuan. Pertengkaran demi pertengkaran antara suami
istri pun tak terelakan.
Menurut sebuah sumber yang pernah saya baca , bahwa sebenarnya pada setiap individu memiliki sifat feminim dan maskulin, hanya saja dalam diri lelaki didominasi oleh sifat maskulin, sedangkan dalam diri wanita didominasi sifat feminim.
Dijelaskan pula bahwa sifat feminim dalam diri pria perlu dikembangkan agar seorang pria bisa menilai seorang wanita dari sudut pandang wanita. Cara menumbuhkan sifat feminim ini pada laki-laki bisa ditumbuhkembang
Sebagian besar pria cenderung anti terhadap sifat feminim yang muncul dalam dirinya. Misalnya dalam perkembangan menjadi dewasa berubah menjadi mudah menangis, mudah terharu. Padahal saat kecil, baik laki-laki maupun perempuan biasa menangis kalau merasa sedih. Tetapi saat dewasa kok merasa salah atau merasa aneh jika lelaki menangis?
Kalau kita cermati dalam sebuah keluarga yang harmonis ternyata kaum lelakinya atau suaminya memiliki sifat feminim, seperti bisa merasakan penderitaan instrinya saat sakit, bahkan bisa menitikan air mata bila istrinya menderita, seorang suami bisa memasak, bisa mencuci, rajin bersih-bersih, bisa mendamaikan anak yang menangis, dan lain sebagainya.
Dengan kehadiran sifat feminim pada pria ini maka secara sadar maupun tanpa sadar ia bisa memahami bagaimana kehidupan seorang wanita dari sudut pandang wanita, sehingga pertentangan dan pertengkaran antara suami dengan istri jarang terjadi dan akan terjadi sebaliknya apabila seorang lelaki tidak memiliki sifat feminim maka lelaki cenderung menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah dalam keluarga. Sebab ia memandang kehidupan seorang wanita hanya dari sudut pandang lelaki sehingga tidak terjadi saling pengertian.
Menurut sebuah sumber yang pernah saya baca , bahwa sebenarnya pada setiap individu memiliki sifat feminim dan maskulin, hanya saja dalam diri lelaki didominasi oleh sifat maskulin, sedangkan dalam diri wanita didominasi sifat feminim.
Dijelaskan pula bahwa sifat feminim dalam diri pria perlu dikembangkan agar seorang pria bisa menilai seorang wanita dari sudut pandang wanita. Cara menumbuhkan sifat feminim ini pada laki-laki bisa ditumbuhkembang
Sebagian besar pria cenderung anti terhadap sifat feminim yang muncul dalam dirinya. Misalnya dalam perkembangan menjadi dewasa berubah menjadi mudah menangis, mudah terharu. Padahal saat kecil, baik laki-laki maupun perempuan biasa menangis kalau merasa sedih. Tetapi saat dewasa kok merasa salah atau merasa aneh jika lelaki menangis?
Kalau kita cermati dalam sebuah keluarga yang harmonis ternyata kaum lelakinya atau suaminya memiliki sifat feminim, seperti bisa merasakan penderitaan instrinya saat sakit, bahkan bisa menitikan air mata bila istrinya menderita, seorang suami bisa memasak, bisa mencuci, rajin bersih-bersih, bisa mendamaikan anak yang menangis, dan lain sebagainya.
Dengan kehadiran sifat feminim pada pria ini maka secara sadar maupun tanpa sadar ia bisa memahami bagaimana kehidupan seorang wanita dari sudut pandang wanita, sehingga pertentangan dan pertengkaran antara suami dengan istri jarang terjadi dan akan terjadi sebaliknya apabila seorang lelaki tidak memiliki sifat feminim maka lelaki cenderung menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah dalam keluarga. Sebab ia memandang kehidupan seorang wanita hanya dari sudut pandang lelaki sehingga tidak terjadi saling pengertian.
Labels:
catatan harian
Thanks for reading Penting Menumbuhkan Sifat Wanita pada Pria. Please share...!
0 Komentar untuk "Penting Menumbuhkan Sifat Wanita pada Pria"