Voice Of Merta Mupu

Voice Of Merta Mupu : Cerita Tak Tertata

Motivasi Menulis

Channel Youtube

Ditindih Gadis Kecil

Seakan baru pulang dari sembahyang di pura Kawitan Celagi, karena suatu hal saya jalan kaki dari pertigaan banjar bukit tung-tung. Diikuti dua orang anak laki dan perempuan yang tidak begitu dikenal. Anak cewek ini suka ngledek saya; antara kesal dan suka sama saya. Sampai di dekat warungnya menyoman Su ada orang bawa motor lewat, dan di stop dua anak itu mau ikut boncengan, disana juga ada neneknya; dadong mang*n. Saya duluan jalan.

Orang yang bawa motor mau hendak menyalip saya, saya takut jika anak itu ngledek lagi. Terlintas dalam benakku yang dibonceng itu Widi*n* (cewek yang pernah disayangi), Mitut W*nt*n (cewek yang dulu pernah diajak musuh-musuhan), dadong Mang*n (ibunya). Setelah menyalip saya ternyata tidak ngledek. Namun hanya dibicarakan sesuatu yang tak jelas. Mereka pun berlalu.

Tiba di sebelah barat pura Kayuselem, saya melihat orang ramai sedang makan. Sepertinya di rumah Wid*an* ada kesibukan kegiataan keagamaan. Pandangan mataku mencari-cari si dia sambil duduk, 'dia mana ya, kok gak kelihatan?' Gumamku dalam hati. Sesaat kemudian saya hendak bangun, namun sayang kedua pahaku terasa sakit, kram, dekat mencuci piring. Sehingga saya tak bisa berdiri. Satu per satu datang orang yang mau mencuci piring. Pertama yang muncul jero Balian yang sedang hamil (lupa namanya). Karena hamil tak berani minta bantuan untuk menariknya. Lalu muncul nenek-nenek tua renta, ia hendak menarik saya namun tak kuat. Tak lama kemudian muncul gadis kecil yang baru tumbuh payudara. Gadis itu disuruh oleh jero Balian untuk membantu saya bangkit. Gadis itu menarik saya, bukannya membuat saya bisa bangkit, malahan dia jatuh menindih saya. Sudah kram malah ditindih. Capek saya.

Yeaahh .. ternyata cuma mimpi, sedang tidur di mobil pickup. Yang aneh dari mimpi di atas adalah keberadaan rumah Wid*an* yang berada di samping pura Kayuselem. Di sebelah barat pura Kayuselem, dulu ada jalan setapak. Dekat jalan setapak itulah kaki saya kram. Jalan itu sekarang sudah tidak ada. Jadi saya mimpi ke masa kecil dulu sehingga mimpi ini tandanya mimpi serius, bukan bunga tidur. Rumah dia aslinya di sebelah baratnya sekira 100 meter lagi..Waktu ini saya sempat memimpikan ketiga orang itu (wda,wtn, dadong mgn). Kenyataannya, Wtn yang jatuh sakit. Akankah salah satu dari mereka akan jatuh sakit lagi? Ataukah saya sendiri ada kendala secara niskala? Apalagi saya mimpi pada hari sakral; purnama. Namun kendalanya cenderung ada di keluarga saya.

Berdasarkan tenung tanya lara, mimpi tersebut ada kaitannya dengan Dewa Alit. [Anggara pahing nuju urukung. Urip 17. 17:4=4, sisa 1] Letak kendalanya ada di sebelah selatan rumah, agak ke timur..Anggara terkadang diartikan sebagai anggaranga; sudah direncanakan. Saya cocokan dengan apa yang telah terjadi, hari ini sorenya rencananya mau sembahyang ke pura Celagi, sekaligus ngaturang piuning kepada Bhatara Kawitan. Akankah rencana itu akan mengalami kendala?

Berdasarkan nama orang yang ditemui secara sederhana artinya wenten nangun widi; Ada melaksanakan bakti. Sepertinya sudah sinkron. Mungkin akan ada kendala dengan rencana itu. Barangkali ada yang tak beres dengan rencana sore nanti, namun tak tahu dari mana dan apa penyebabnya.

*Terupdate  13 Desember pukul 8:13


Ini Jawaban Mimpi Kemarin

Setelah mimpi kemarin pagi, saya menduga bahwa rencana sembahyang dan mapiuning ke Bhatara Kawitan di Celagi akan gagal karena kendala, namun tidak tahu kendalanya datang darimana. Bila mimpi pada saat matahari akan terbit memang cepat terbukti, itulah sebabnya saya bisa memprediksi dan menterjemahkan mimpi tersebut, dan tentunya cepat terbukti. Yang terjadi kemarin sore sebagai berikut;

Sepulang dari Buleleng, di Tianyar Barat saya mendapati dadong Budi (sepupunya nenekku) ditabrak orang hingga bersimbah darah. Lalu dilarikan ke Klinik, yang kemudian dirujuk ke RS Karangasem. Di tempat tabrakan, saya memarkirkan mobil pickupnya masih hidup, soalnya buru-buru mau tahu kronologi kejadiannya dan orang yang nabrak masih ada disana, dia juga terluka. Saya berdamai dengan orang itu dan sempat mengobatinya. Sama-sama di jalan, tak perlu diperpanjang. Mau diajak ke klinik juga, dia gak mau. Saya suruh pulang orang itu dan bilang tak perlu memikirkan keluarga saya.

Sialnya, saat mau jalan ternyata mobilnya sudah mati. Kirain bensinya habis, setelah dibelikan juga tak mau hidup. Bahkan sampai minta bantuan orang lain untuk mendorongnya, juga tak mau hidup, padahal stop kontaknya mau bunyi. Bengkel mobil juga tak ada. Lalu nelpon bengkel mobil panggilan, ternyata masih memperbaiki mobil di Tejakula; beda kecamatan. Akhirnya saya menunggu berjam-jam, dari jam satu siang sampai jam setengah empat. Ibu saya sampai galau, sedangkan saya santai saja karena sudah tahu akan terjadi seperti itu. Sedikitpun tak mengeluh, bahkan tidur pulas di dalam mobilnya. Saya sudah paham maksud alam gaib kenapa menghambat rencana keluarga kami.

Sebelum datang bengkelnya, om saya yang ngecek kerusakannya. Ternyata Timing Beltnya rusak (kalau tak salah begitu tulisannya). Bengkel panggilan itu pun tak punya stok alat tersebut. Lalu beli sama omnya ke Tianyar. Jam 6 baru selesai memperbaiki. Sampai rumah jam 7 malam.

Di rumah saya bercerita ke bapak saya, dan bapak saya ternyata juga sudah diberi petunjuk akan kena musibah. Baik bapak saya maupun saya, malah senang dibatalkan rencana itu oleh alam gaib, sepertinya Dewa Hyang (leluhur) yang punya kerjaannya. Kenapa begitu? Ternyata kemarin dua penanggal menjadi satu alias ngeka dan bertepatan dengan purnama. Hari itu tidak baik untuk melaksanakan atau mulai suatu kegiatan penting. Terlebih lagi apabila penanggal 15 jadi satu dengan panglong 1. Hari itu dinyatakan hari yang sangat buruk untuk memulai suatu kegiatan penting dan sakral. Penanggal 15 ngeka dengan panglong 1 disebut sasih anglawean, ala dahat kojarnia. Pada hari itu tidak boleh memulai membangun rumah, memasuki rumah, menikah, dan kegiatan keagamaan lainnya.

Oleh karena itulah walau mendapat musibah, tetap happy-happy saja. Untung alam gaib bermurah hati menghambat rencana mapiuning itu sehingga gagal. Kalau tidak demikian bisa-bisa keluarga kami mapiuning pada hari buruk, yang tentu imbasnya dalam jangka panjang. Rencana kemarin sore baru bisa terlaksana tadi pagi, menjelang sore baru selesai. Awignam astu, meski ramai orang sembahyang di pura Kawitan namun tetap berjalan lancar.

Terkadang dewa memberikan kita musibah karena beliau sayang pada kita, sayangnya kita tidak menyadari tujuan dibalik musibah itu, sehingga adakalanya kita justru menyalahkan dewa. Sebenarnya seringkali musibah itu datang justru menyelamatkan kita. Kita bisa ambil contoh lainnya yang mungkin lebih menarik dan gampang dimengerti..Saya pernah mendengar sebuah kisah nyata. Ada seorang siswa yang hendak bertamasya bersama teman-temannya. Perjanjiannya jam 6 pagi sudah berangkat dari sekolahnya. Sayangnya dia bangun agak siangan, dan apesnya lagi waktu mau berangkat dari rumah, motornya mendadak mati. Terlambatlah ia datang ke sekolah. Ditinggal teman-temannya.

Murid itu pulang ke rumah dan memarahi keluarganya karena tidak membangunnya, bahkan dia mengumpat Tuhan bahwa Tuhan tidak adil. Tak lama kemudian, mendapat kabar bahwa bus yang ditumpangi teman-temannya kecelakaan hingga banyak yang meninggal dan terluka cukup parah.

Bila demikian adanya, bukankah musibah yang diberikan dewa bahwa tandanya beliau menyayangi kita? Tak jarang rencana kita dihambat justru kita dihindarkan dari musibah yang lebih besar..Soal mimpi kemarin, saya memiliki keyakinan masih ada peristiwa penting yang akan terjadi, entah di keluarga saya ataukah di keluarga orang yang saya mimpikan. Soalnya mimpinya agak panjang dan perubahan wujud dari anak-anak yang tidak saya kenal menjadi orang dewasa yang saya kenal. Itu artinya mimpi tersebut menggambarkan dua peristiwa penting.
Terupdate 14 Desember pukul 23:08
Labels: catatan harian

Thanks for reading Ditindih Gadis Kecil. Please share...!

0 Komentar untuk "Ditindih Gadis Kecil"
Back To Top