Voice Of Merta Mupu

Voice Of Merta Mupu : Cerita Tak Tertata

Motivasi Menulis

Channel Youtube

Kemenangan Ahok dengan Angka Kepala Satu, Akhirnya Jakarta Dipimpin Kafir

Perebutan tahta DKI Jakarta telah dimulai, lantas menjadi perbincangan hangat seluruh warga masyarakat, baik perbincangan di warung kopi maupun di berbagai media elektronik dan media sosial. Tak hanya menjadi perbincangan hangat bagi warga DKI melainkan seantero nusantara. Dari masyarakat kecil hingga konglomerat, dari paranormal hingga pengamat politik. Dan tak kalah penting menjadi lahan basah lembaga survey.

Ada tiga pasangan calon yang berebut tahta kursi panas gubernur DKI Jakarta. Nomor urut 1 pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat nomor urut 2 dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno nomor urut 3.

Berdasarkan hasil survey salah satu lembaga survey, dari tiga pasangan calon, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dinyatakan sebagai pasangan paling unggul. Selain karena petahana, pasangan ini juga telah terbukti kinerjanya. Hal tersebut tentu membuat warga masyarakat DKI sangat tertarik dipimpin kembali oleh pasangan nomor urut dua, meskipun Ahok beragama Kristen, kaum nasrani, dimana menurut perintah Allah dalam Alquran bahwa umat muslim haram hukumnya menjadikan seorang nasrani menjadi pemimpin di kalangan umat muslim, sebagaimana termaktub dalam kitab suci Islam sebagai berikut:

"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara  diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu)." (QS. 3. Aali 'Imraan : 28)

Lebih tegas lagi termaktub dalam QS. 5. Al-Maa-idah : 51, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak  memberi petunjuk kepada orang-orang yang ZALIM."

Meski perintah Allah dalam kitab suci Alquran demikian tegas melarang pemimpin dari kaum Kafir, terutama Yahudi dan Nasrani, namun faktanya beberapa atau bahkan sebagian warga masyarakat DKI yang beragama Islam mengesampingkan perintah Allah tersebut, mereka lebih mementingkan pemimpin berintegritas ketimbang memilih pemimpin karena faktor seiman. Isu suku ras agama dan antar golongan (SARA) tak mampu dipakai senjata untuk memenangkan calon yang beragama Islam.

Dari kenyataan tersebut dapat dipastikan bahwa pasangan nomor urut 2 akan memperoleh kemenangan, dengan kata lain akan berhasil menduduki tahta kursi panas gubernur DKI Jakarta. Hanya saja angka kemenangan yang diperoleh sangat kecil, dengan kata lain menang tipis. Tak seperti hasil lembaga survey yang menempatkan pasangan Ahok-Djarot jauh lebih unggul dibandingkan pasangan lainnya.

Menurut sebuah sabda di dalam 'bunga tidur' bahwa Ahok menang tipis dengan angka kepala satu. Berdasarkan penafsiran, kepala satu yang dimaksud bahwa angka kemenangan Ahok-Djarot dimulai dengan angka 1. Misalnya: 18, 109, 1.200, 1.500, dan lain sebagainya. Bilamana kemenangan di bawah angka 100 hal ini tentu sangat berbahaya, berpeluang menimbulkan huru-hara di Ibu Kota. Perkiraan di bawah 100 perlu dikesampingkan.

Dari hasil penafsiran atau tepatnya prediksi, angka kemenangan Ahok-Djarot berada di antara angka 1.000-2.000. Dengan kata lain, pasangan Ahok-Djarot akan memperoleh kemenangan di atas angka 1.000 dan di bawah angka 2.000. Dengan demikian, akhirnya umat muslim DKI Jakarta akan dipimpin kaum kafir sebagaimana larangan dalam kitab suci Alquran. Hal ini menandakan bahwa kepercayaan terhadap isi kitab suci Alquran mulai diragukan kebenarannya.
Labels: catatan harian

Thanks for reading Kemenangan Ahok dengan Angka Kepala Satu, Akhirnya Jakarta Dipimpin Kafir. Please share...!

0 Komentar untuk "Kemenangan Ahok dengan Angka Kepala Satu, Akhirnya Jakarta Dipimpin Kafir"
Back To Top