Voice Of Merta Mupu

Voice Of Merta Mupu : Cerita Tak Tertata

Motivasi Menulis

Channel Youtube

Kenapa Orang Melik Menderita?

Ada seorang gadis yang masih muda mengalami sakit aneh. Dalam keadaan mata tertutup (tetapi sadar) dia berbicara bahwa melihat ibunya yang sudah meninggal datang. Saat akan tidur, katanya sering melihat rangda, naga, dan wanita cantik.

Sakitnya cukup parah, selain seperti kerasukan panasnya juga cukup tinggi. Melihat keadaan itu, lalu gadis itu dikompres. Kemudian diberi energi prana untuk diobati.

Dengan mata terpejam gadis itu berbicara bahwa ibunya yang sudah meninggal datang, berada di halaman rumahnya, akan mejemput dirinya mau diajak ke alam sana. Tak lama kemudian salah satu saudaranya yang mencari obat non medis datang dengan suara terengah-engah, ‘Sudah gak mau diobati sama bli jro.. dan segera disuruh membuat upacara nebusin, kalau tidak nyawa taruhannya’ ujarnya. Lelaki itu juga menjelaskan bahwa gadis itu sudah dirasuki ‘kala’. Katanya, dari penglihatan mata batin sang dharmousada (jero balian), bhuta kala itu berwujud rangda, naga dan wanita cantik. Dari situ berarti nyambung dengan apa yang sering dilihat gadis itu.

Setelah diberitahu demikian, keluarganya sibuk membuat banten nebusin (mirip upacara ruwatan). Biasanya seorang dharmousada bila sudah tidak mau mengobatinya besar kemungkinan orang bersangkutan sudah dilihatnya meninggal, walau tidak secara terbuka diceritakan kepada orang yang datang meminta obat. Dalam aturan sebagai Dharmausada sebagaimana tercantum dalam berbagai lontar Usadha, orang yang sudah diambil atmanya dilarang untuk diobati. Ada banyak ciri-ciri orang sakit bahwa dia sebenarnya rohnya sudah diambil namun masih bisa bertahan hidup, hanya menunggu waktu untuk menghebuskan nafas terakhir. Dalam Islam hal ini disebut sakaratul maut. Dalam kitab Siva Purana ada penjelasan tanda-tanda orang akan mati, bahkan tanda-tandanya sudah bisa dilihat 3 bulan sebelum kematiannya. Namun bisa juga orang sakit tak mau diobati karena kerasukan Bhuta kala, biasanya bila itu terjadi maka dibuatkan upacara nebusin dengan banten nebusin, ada pula ditambahkan banten pebayuhan.

Gadis itu kemudian mulai sadar, lalu berbicara dengan lelaki yang ada di sampingnya, ‘Kenapa ya tante sudah sering sembahyang tetapi mendapat penderitaan berulangkali seperti ini. Tante sebenarnya sudah sering mengalami hal ini. Sering melihat mahkluk aneh dan seram. Tante ingin pergi dari dunia ini’ ujarnya sendu.

‘Gak boleh ngomong gitu. Orang-orang disini pada sayang sama tante. Pastilah ada hal tersembunyi di balik penderitaan kita’ ujar lelaki yang ada di sampingnya. Kita memang terkadang juga heran, adakalanya orang baik penderitaannya lebih banyak daripada orang jahat. Namun sebenarnya tidak begitu juga karena kita tidak tahu rencana Tuhan yang sebenarnya.

Sang dharmousada itu tak mau mengobati gadis itu ternyata bukan karena akan meninggal, tetapi karena gadis itu kerasukan Bhuta Kala yang berasal dari tempat dia bekerja di kota. Dari penglihatan mata batin sang dharmo usada, di tempat kerja gadis itu, tempat itu mencari tumbal; kemungkinan pemilik usaha memiliki Brerong (pesugihan) yang sudah ‘nadi’ (mencari tumbal), gadis itu hampir menjadi tumbalnya. Namun, gadis itu termasuk hebat mampu melihat siluman. Untungnya dia pulang kampung. Dan gadis itu selain dibuatkan upacara banten nebusin juga berobat ke orang yang mampu mengusir/mencabut bhuta kala itu meski sangat beresiko.

Dari apa yang pernah dialami gadis itu, dia sebenarnya melik. Dalam bahasa lumbrah mirip dengan orang indigo, hanya saja orang melik ini memiliki tingkatan, dari yang memiliki kemampuan sederhana hingga yang memiliki kemampuan tinggi. Barangkali orang indigo ini orang yang melik tingkat tinggi. Jika gadis itu tidak melik mana mungkin bisa melihat mahkluk yang tak kasat mata, yang biasanya hanya mampu dilihat oleh orang yang memiliki kemampuan khusus.

Sebagaimana kepercayaan turun temurun di Bali, salah satu ciri-ciri kelahiran orang melik adalah mampu melihat mahkluk halus. Hal lain, seperti sering mimpi perang tanding dengan orang sakti, mimpi melihat mahkluk seram berulang kali, sering mimpi melihat orang tua berpakaian putih, bahkan ada yang sering mimpi melihat dewa-dewi. Ada banyak ciri lainnya, baik tanda-tanda fisik, pengalaman spiritual maupun berdasarkan ciri kelahirannya, misalnya lahir kembar, bayi lahir sungsang/terbalik, lahir dililit tali pusar, lahir sandi kala (mahgrib), lahir tumpek wayang, memiliki tanda senjata dewa di tubuhnya (seperti cakra, bajra, padma, dsb), lidahnya belang, berambut gimbal, dan banyak lagi tanda khususnya lainnya.

Orang-orang melik ini disenangi oleh mahkluk halus, mahkluk-mahkluk dari alam lain, baik yang bersifat kebaikan maupun roh-roh jahat, seperti setan, jin, dedemit. Ia juga dicintai oleh para leluhur, para bhatara dan dewa-dewi. Apabila salah menjaga orang berkelahiran melik akibatnya bisa buruk seperti menderita terus menerus, berumur pendek, mati salah pati seperti kecelakaan, mati bunuh diri dan lain sebagainya. Namun jika benar menjaganya bisa membawa kemasyuran. Kenapa demikian?

Orang melik ini menjadi rebutan mahkluk halus seperti roh jahat maupun para dewa. Apabila orang yang melik ini telah diupacarai, seperti mebayuh, mawinten (mapebersihan/matelah), rutin melukat (mandi suci), berpantangan makan daging (terutama babi, anjing, mahkluk berkaki empat, bertaring, hewan buas), tidak tidur di sembarang tempat, tidak makan makanan cuntaka (seperti makanan yang berada pada orang yang meninggal, makanan pada orang yang menikah belum diupacarai byakaon, makanan sisa persembahan ke pada bhuta kala), tidak makan makanan sisa orang lain, tidak melakukan hubungan seks terlarang, seperti seks diluar nikah, selingkuh, maka orang melik ini akan dicintai oleh leluhur, bhatara-bhatari, dan dewa-dewi. Oleh karena itu, orang berkelahiran melik cenderung menjadi tapakan Ida Bhatara, seperti menjadi jero dasaran, jero mangku, jero balian (pemangku wanita). Kalau pun tidak, ia memiliki kemampuan khusus yang tidak dimiliki orang lain, seperti cerdas, disegani orang, disenangi orang banyak, mudah populer, bisa mengobati meski bukan seorang dokter atau menjadi sang dharmo usada, bahasa kasarnya dukun.

Pada era saat ini, sebagian orang yang melik, dirinya tidak diberdayakan, malah cenderung berbuat bertentangan dengan ajaran agama. Banyak fakta di masyarakat orang yang menjadi jero dasaran, jero mangku, jero balian, terutama yang ngiring ida bhatara pada usia muda, perilakunya tidak sesuai dengan tata titi sebagai jero, tan tinut ring sesana. Bahasa kasarnya menjadi jero dasaran cabul, jero mangku cabul, jero balian cabul. (Yang merasa tersinggung tak usah sakit hati). Fakta di masyarakat banyak yang menjadi jero melakukan hubungan seksual diluar perkawinan, kalau sudah menikah ia berselingkuh, bahkan pola makannya pun kadang tidak dihiraukan, tidur di sembarang tempat, berhubungan seks pada hari suci, dan melakukan tindakan terlarang lainnya.

Oran melik yang perbuatannya menyimpang dari ajaran agama, tidak mendapat upacara seperti pebayuhan, pawintenan, malukat rutin, maka ia dicintai oleh mahkluk halus yang bersifat jahat, seperti jin jahat, bhuta kala, hantu, dedemit, leak. Akibatnya hidup dalam penderitaan, mudah tersinggung, mudah marah meledak-ledak, yang berujung bisa menjadi penjahat, rezeki mandeg, kesulitan jodoh, sakit-sakitan, depresi seperti orang bingung, bahkan gila, dan berumur pendek. Hal itu akibat dikuasai oleh roh-roh jahat.

Oleh karena itulah, bila mendapati diri memiliki ciri-ciri melik sudah seyogianya berhati-hati membawa diri kalau tidak mau menderita, tidak mau pendek umur, lebih-lebih bila sudah menjadi jero dasaran, pemangku, dsb. Jangan menyalahkan Tuhan bila menderita, karena itu salah kita sendiri. Kalau benar membawa diri, orang melik itu bisa terkenal, gampang mendapat kedudukan terhormat, gampang mendapat rezeki dan lain sebagainya. Sayangnya pada jaman sekarang banyak orang melik justru terjatuh ke dalam pergaulan bebas sehingga membawanya pada penderitaan, bukannya disayangi para dewa, tetapi malah dicintai jin, setan, dedemit, lelembut, bhuta kala, dan lain sebagainya.
Labels: diskusi Hindu

Thanks for reading Kenapa Orang Melik Menderita?. Please share...!

2 Komentar untuk "Kenapa Orang Melik Menderita?"

Jika sudah terlanjur terjerumus ke dalam tindakan yg menyimpang bagaimana cara memperbaiki atau menyucikan diri seperti semula mohon bantuannya...???"

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang. - Hapus
Back To Top