Voice Of Merta Mupu

Voice Of Merta Mupu : Cerita Tak Tertata

Motivasi Menulis

Channel Youtube

Video Porno Penyebab Seks Bebas?

Pergaulan generasi muda saat ini semakin bebas bahkan liar. Seks diluar perkawinan dianggap biasa, kumpul kebo menjadi pemandangan umum, kasus pemerkosaan semakin menjadi-jadi. Dari kesenangan sesaat ini akan memunculkan berbagai masalah yang sangat pelik, bahkan dalam jangka panjang. Misalnya meningkatnya kasus aborsi; menggugurkan bayi dalam kandungan.

Sebenarnya yang lebih mengerikan, anak yang lahir (dicetak) dari seks diluar perkawinan akan menjadikan generasi rusak. Jangan salahkan anak nanti jika suatu saat dia menjadi anak yang brutal, suka melawan orag tua, tidak taat kepada orang tua, tidak lagi bebhakti kepada Tuhan; bisa jadi ia datang ke tempat suci (pura) untuk sembahyang, akan tetapi ia tidak rindu pada Tuhan tetapi rindu pada teman-temannya. Hahaha. Hal ini menjadi fenomena yang sering bikin aku tertawa.

Hasil penelitian, banyak yang mengungkap bahwa terjadinya seks bebas semakin menjadi-jadi akibat semakin mudahnya anak-anak mengakses video porno. Untuk mencegah hal itu, pemerintah terus berupaya untuk mempersulit orang untuk mengakses konten pornografi dengan memblokir situs-situs porno dengan cara pembatasan pada provider yang digunakan masyarakat.

Mungkin ada benarnya begitu, tetapi tidak seutuhnya benar. Saya agak meragukan hal ini, kenapa begitu? aku bercermin pada diri sendiri. Aku sering menonton video porno, dulu sih, sekarang sudah enggak. Sudah anggap basi, toh cuma itu-itu saja, dan aku anggap itu tidak penting. Meski begitu adakalanya pengen juga nonton.

Konon, kalau sering menonton konten porno; baik berupa video, gambar atau pun menyaksikan hal berbau porno secara langsung, misalnya mengintip cewek mandi, dsb. Hal itu dapat mempersempit atau memperkecil otak sehingga lama kelamaan kita akan menjadi pelupa, terutama ingatan jangka pendek. Dengan kata lain kita akan sulit mengingat sesuatu dengan cepat. Kalau dihubung-hubungkan dengan kitab suci, hal ini ada benarnya. Tetapi menurutku, berkayal atau berfantasi porno juga berdampak negatif.

Sudah lama aku tahu akan hal itu, makanya aku tidak lagi mengoleksi konten porno. Sudah sejak lama suka memberantas konten porno dari HP dan laptop. Dibersihkan sampai akar-akarnya. Hahaha. Setelah itu efeknya lumayan, pikiran jadi lebih jernih dan ringan, lebih suka merenung. Meski begitu, kebiasaan menghayal sesuatu yang hot masih menjadi tradisi. Qiqiqi.. maklum masih muda dan belum menikah. Tetapi saat ini sedang berusaha mempraktekan teori mengendalikan nafsu seks, teori ala gue digabungkan dengan ajaran dari Maha Guru Coa Kok Sui. Tetapi belum berhasil, soalnya aku mempraktekannya setengah-setengah, masih dikalahkan oleh hasrat keduniawiaan. Walau begitu, aku sudah bisa merasakan sedikit efeknya.

Eh kok kesana ya ulasannya? sebenarnya aku mau bernostalgia tentang pengalamanku menonton video porno. Kalau diingat-ingat, ternyata aku sudah terbiasa menonton video porno sudah sejak kelas 4 SD. Kok bisa ya? dulu aku sering menonton video porno bareng-bareng sama sepupu rame-rame, berempat. Aku yang terkecil. Sedangkan kakak sepupu yang paling dewasa. Dialah biang keroknya beli VCD porno. Waktu itu kakak sepupu sudah berumur, kira-kira 18 tahun. Setelah SMP, aku tidak pernah lagi menonton video porno. Setelah tamat SMP aku lagi menonton hal yang begituan, karena waktu itu sudah punya HP yang bisa diisi konten porno. Lanjut sampai awal kuliah.

Bagaimana efeknya terhadapku? ternyata tidak begitu berpengaruh. Saat SMP baru belajar jambret payudara cewek, itu pun dilakukan kalau di kegelapan malam, soalnya waktu smp aku tinggal di asrama. Waktu SMK hampir tidak pernah menyentuh cewek, pernah sekali menyentuh barang rahasia, itu pun karena diperkosa cewek smp, dikunci di kamarnya. Tak sampai gitu-gituan. Mana ada lelaki yang tahan dikacangi cewek?

Bagaimana setelah dewasa? saat kuliah pun bernasib sama. Hampir tidak pernah menyentuh cewek walau pun aku indekos, sendiri lagi. Pernah sih kecolongan dua kali (sekali di kosnya, sekali di kosku). Yang baca jangan marah ya! aku melakuakn itu karena suatu sebab; berniat menikahi dia dan gara-gara dikompori teman bahwa tidak jamannya lagi lelaki perjaka, dibilang aku tidak jantan kalau tidak berani menyentuh cewek, bahkan banyak orang dewasa yang bilang saat ini tidak lagi jamannya hamil setelah menikah, katanya lebih baik sudah ada jabang bayinya agar ada kepastian.

Ternyata apa yang dikatakan orang itu tidak benar, itu pemahaman palsu, mengarahkan generasi muda pada ketidakbenaran, hal-hal yang merugikan. Hal itu membuatku menyesal, dan aku sadari bahwa seks diluar perkawinan itu sangat merugikan kita, bahkan penderitaan yang ditimbulkan; kesulitan rejeki, kehilangan harga diri, kesulitan menemukan pasangan yang pantas, dan kehilangan kemilau tubuh, tidak lagi memancarkan aura kegantengan atau aura kecantikan. Kehilangan kesucian atau keperawanan lebih merugikan cewek, kalau cowok sih masih mendingan karena kekuatan lelaki terletak pada hartanya, sedangkan kekuatan cewek pada kesuciannya. Dari sinilah awalnya kenapa aku suka membahas tentang seks. Aku telah merasakan bagaimana kerugian yang ditimbulkan akibat terkena pengaruh pemahaman palsu.

Sejak merasakan efek negatif itu, sejak lima tahun yang lalu, aku berusaha mengembalikan kesucian itu, meski tidak lagi murni, akan tetapi menurut kitab suci, hal itu bisa dimurnikan dengan nama suci Tuhan. namun tidak bisa semurni lelaki perjaka. Layaknya baju yang terkena kotoran, walau bisa dicuci tetapi tidak bisa dikembalikan seperti semula. Oleh karena itulah lebih baik menghindari kotoran daripada membiarkan terkena kotoran lalu mencucinya.

Menyadari hal itu, meski sebagai lelaki kos-kosan, tak pernah lagi menyentuh wanita. Setahun kost di watu renggong, tak pernah kos dimasuki cewek, dua tahun lebih kost di penatih, tak pernah ngajak cewek. Setelah itu kos sudah setahun di akasia, tak pernah kamar kosku diinjak cewekku. Orang aku jomblo sudah lima tahun lebih. kwekeekkek.

Bukannya tak laku, tetapi memang karena prinsip. Tak mau dong seperti keledai, masuk ke dalam lubang yang sama. Aku merasa tak butuh cewek, yang aku butuhkan seorang istri, artinya mencari cewek untuk dijadikan pendamping hidup.

Tapi dalam kurun waktu lima tahun itu, pernah diselingi pacaran dengan janda kembang selama dua bulan, janda itu aku kejar mati-matian selama 7 bulan, sayangnya ketahuan sama orang tua pacaran sama janda, akhirnya dipisahkan secara paksa, padahal aku sayang banget sama janda kembang itu. Pasti penasaran deh, apakah aku pernah menyentuh janda itu? eheemm.. gak tuh. Bahkan menciumnya saja gak pernah, karena sayang. Yang paling lama, diselingi mengejar cewek kelas 2 SMP sampai saat ini dia sudah kelas 2 SMA, jadinya mengejar cewek selama 3 tahun tak berhasil. Lacur, lacur.. tepok jidat, lalu mengelus dada. Huhhh.. betapa serunya walau ada kesedihan didalamnya.

Saat ini, kalau punya cewek, aku ingin menyentuhnya setelah menikah. Beberapa temenku menentang prinsipku ini, dianggap gak jamannya, katanya harus dicicipi dulu baru diajak menikah. Padahal sudah dijelaskan berulangkali bagaimana dampak dahsyat jangka panjang hubungan seks diluar pernikahan. Bahkan aku pernah katakan jangan salahkan Tuhan bila hasil pernikahan itu tidak sesuai harapan bila sudah pernah melakukan hubungan seks diluar perkawinan. Banyak penderitaan yang dihadapi; sulit rejeki, mudah berslingkuh, bahkan peluang bercerai itu lebih besar.

Melihat apa yang aku alami, ternyata video porno itu tidak sepenuhnya bisa mempengaruhi kita, dengan kata lain tidak menjadi faktor utama penyebab pergaulan seks bebas. Faktor utama seks bebas menurutku adalah adanya kesempatan dan tidak ada kemauan untuk menjaga kesucian (keperawanan dan keperjakaan), dan yang lebih berbahaya ternyata efek berkayal hal-hal porno, seperti berkayal memperkosa orang (bagi lelaki), atau berkayal diperkosa (bagi cewek), berkayal berselingkuh (bagi yang sudah menikah), dsb.
Labels: Bhagawad Gita, catatan harian, diskusi Hindu

Thanks for reading Video Porno Penyebab Seks Bebas?. Please share...!

2 Komentar untuk "Video Porno Penyebab Seks Bebas?"

Bisa dikatakan begitu, bli. Entah kenapa saya memiliki keyakinan kalau cewek itu akan menjadi pendamping hidupku kelak.

Jadi anak SMPnya sungguh beruntung :D

Back To Top