Voice Of Merta Mupu

Voice Of Merta Mupu : Cerita Tak Tertata

Motivasi Menulis

Channel Youtube

Mantra Pengasih Anak Kecil

Dalam menikmati hidup ini sering kita berhadapan dengan anak kecil. Bersyukur jika si mungil tidak rewel. Namun lebih sering kita akan berhadapan dengan suara tangisan seorang anak yang belum mampu menyampaikan kemauannya melalui kata-kata. Pada umumnya bayi menangis karena ada kemauan yang ingin disampaikan tetapi tidak dimengerti oleh mereka di sekitarnya, misalnya ia merasa sakit. Kadang juga karena merasa takut. Banyak faktor penyebabnya. Saat-saat seperti itu, sebagai orang dewasa pasti ada keinginan untuk menenangkannya, akan tetapi sulit meredam tangisannya.

Biasanya anak kecil yang akan sering kita hadapi terutama anak sendiri, keponakan, adik, sepupu. Dan lain sebagainya. Kita harus menyadari keberadaan mereka ketika mereka sudah berada dalam kandungan.

Dalam kehidupanku ada beberapa kejadian yang patut untuk kita renungkan. Salah satu keponakanku (anak dari sepupu cewek), umurnya baru tiga tahun. Setiap melihatku, anak itu selalu terlihat seperti ketakutan, bahkan menangis histeris.

Mencoba merenung mencari jawaban kenapa anak kecil itu takut padaku? kemudian aku tersadar, ketika adik sepupuku yang cewek sebelum menikah, aku sering nakal padanya, sehingga dia takut padaku bahkan sebulan sebelum dia menikah pernah bertengkar dengannya. Saat itu ternyata adik sepupu aku sudah hamil, hamil diluar nikah. Benar-benar tidak menyangka. Saat ketahuan langsung disuruh menikah sama keluarga.

Dari kejadian itu kita bisa mengambil kesimpulan bahwa bila memiliki keluarga yang sudah hamil, biar pun baru ngidam, kita harus menyayanginya, terlebih lagi bila kandungannya sudah berwujud janin. Keberadaan bayi ini harus kita terima kehadirannya, anggap seperti sudah ada di dunia ini dengan menyayangi orang yang mengandung.

Apabila kehadiran si bayi dalam kandungan ini tidak kita sadari kehadirannya, suatu saat ketika ia sudah menjadi anak, ia akan menjadi anak yang merasa tersisih, menjadi orang minder, sulit kita dekati, menjadi anak rewel. Demikian pula bagi seorang calon ibu, apalagi hamil diluar nikah, harus menerima kehadirannya, jangan sampai berniat untuk menggugurkannya atau menolak kehadirannya. Ia harus kita terima kehadirannya dengan kebahagiaan. Dengan cara itu, suatu saat jika lahir menjadi anak, ia akan mejadi anak yang percaya diri dan juga cerdas.

Menurut kitab suci, seorang wanita yang sedang mengandung jangan sekali-sekali dimarahi. Banyak pantangan yang harus dilakukan oleh wanita mengandung dan keluarganya. Misalnya menghidari makan daging, menghindari membunuh mahkluk lain, yang pada intinya dianjurkan menyayangi semua mahkluk. Berusaha melakukan kebaikan, menolong orang, bhakti kepada Tuhan. Dan lain sebagainya. Dengan kata lain menghindari perbuatan yang dilarang agama. Dengan cara itu semoga akan lahir anak yang berbudi luhur.

Jika wanita yang hamil sering dimarahi, anak yang dilahirkan akan menjadi anak yang galak, sadis, brutal dan sifat-sifat buruk lainnya. Begitu pula jika seorang wanita sedang hamil sering melakukan perbuatan yang dilarang agama (baik dilakukan suami atau pun istri), maka anak yang lahir juga akan demikian, memiliki sifat-sifat buruk.

Selain itu, alasan lain mengapa seseorang dilarang memarahi wanita hamil sebab akan berakibat tidak baik terhadap mental seorang anak. Berdasarkan hasil penelitian, ketika seorang yang sedang hamil merasa tertekan, terlebih lagi jika wanita hamil itu setres, mungkin karena banyak masalah dalam keluarganya atau karena sering dimarahi dan lain sebagainya, besar kemungkinan akan melahirkan anak yang bodoh. Jadi, apabila dalam keluarga ada keluarga yang hamil kita harus berusaha memperlakukan orang yang mengandung bagaikan seorang ratu.

Setelah mereka hadir ke dunia, kita sambut kehadirannya dengan suka cita. Akan tetapi ada hal khusus yang harus dilakukan. Pertama kali ketika kita menggendongnya kita harus membisikan mantra Gayatri di telinganya. Ucapkan mantra itu berulang kali dalam hati, lalu berdoa agar anak kecil ini selalu dalam lindungan ibu semesta dalam wujudnya Ibu Gayatri yang merupakan perwujudan ibu parwati (ibu durga), ibu Saraswati, dan Ibu Laksmi.

Mantra dan doa itu akan maksimal bila yang mengucapkan dengan kesungguhan dan tulus. Dengan cara itu, mantra dan doa akan bekerja dalam waktu bertahun-tahun, bahkan sampai anak sudah besar.

Aku pernah melakukan hal itu pada keponakanku. Pertama kali menggedongnya, aku membisikan mantra gayatri dan mendoakan kesalamatannya. Meski hanya sebagai omnya, aku diperlakukan seperti bapaknya sendiri. Bahkan kadang lebih dekat daripada bapaknya. Waktu kecil atau masih bayi, jika menangis aku lebih mudah meredam tangisannya daripada bapaknya sendiri.

Begitu pula ketika sudah belajar berjalan, diajak sembahyang bersama keluarga besar ke pura kahyangan, lebih sering minta digendong padaku. Sampai saat ini pun begitu padahal sudah berumur 5 tahun.

Rahasia lainnya, ketika kita menghadapi anak kecil menangis, kita harus dengan tulus untuk mengerti apa yang ia rasakan, tulus menyayanginya. Jangan ada rasa marah ketika menggendong anak kecil, biarkan hati terasa damai, belai rambutnya dengan lembut dari atas ke bagian belakang. Dengan cara itu, anak kecil pun akan merasa damai. Memang persoalan cinta (cinta pada keluarga, cinta pada pacar) hati yang tulus menjadi kata mujarab untuk menciptakan kedamaian dan kebahagian.

Seorang suami atau lelaki sangat perlu dekat dengan anaknya. Menurut penelitian, apabila seorang anak dekat dengan ayahnya memiliki kecerdasan lebih dari yang lainnya. Hal ini barangkali akibat terjadi keseimbangan antara kasih sayang seorang ibu dan kasih sayang dari seorang ayah.

Kejadian di atas mungkin karena ada faktor ikatan batin atau ikatan keluarga sehingga anak kecil bisa dekat dengan kita. Boleh saja beranggapan seperti itu. Tetapi aku akan memberikan contoh lain untuk menguatkan kalau kasus seperti itu bukan sekedar faktor ikatan keluarga.

Aku pernah menyayangi seorang gadis dengan tulus meski cintaku ditolak, namanya juga gadis kecil yang masih smp, sedangkan aku sudah hampir tamat kuliah. Kwewkeekek. Soal cinta memang sulit dimengerti.  Sekarang gadis itu sudah kelas 2 SMA.

Apabila kita tulus sayang terhadap seseorang maka tanpa sadar keluarganya pun kita sayangi. Ingin dekat dengan mereka. Itu pula yang aku lakukan. Waktu itu, gadis kecil yang aku sayangi memiliki adik yang baru lahir. Awal-awalnya aku takut sekali menggendong adiknya, malu dengan keluarganya, begitu juga sama dia, karena dia menolak cintaku. Meski begitu, aku merasa yakin jika suatu saat gadis kecil itu akan menjadi bagian hidupku. Begitu pula yakin bahwa adiknya akan menjadi adikku nanti.

Suatu waktu, aku memberanikan diri meminta sama ibunya untuk menggendong anak kecil yang menggemaskan itu. Pertama menggendongnya, aku membisikan gayatri mantra dalam hati di telinganya. Seiring perjalanan waktu, jika aku menggendongnya, dia tidak menangis bahkan tersenyum. Saat ini dia sudah bisa jalan, sering diajak bercanda. Anak kecil itu mungkin merasa dekat denganku.

Beberapa minggu yang lalu, pada malam hari, nonton sepak bola. Di pinggir lapangan ada api unggun, membakar sampah. Anak kecil itu yang baru bisa berjalan senang sekali bakar dedaunan kering, ia dilepas bapaknya. Aku yang mengawasinya sambil duduk. Anak kecil itu ketawa-ketiwi, akun pun senang lihatnya.

Kadang dia lari ke dekat api, kadang berlari ke arahku dan langsung duduk di pangkuanku. Dia mengajakku bermain api melalui gerak tangannya, soalnya belum lancar ngomong, masih wawa wewe. Aku diperlakukan seperti keluarganya. Padahal bukan siapa-siapanya. Bisa jadi nanti kalau sudah dewasa akan dekat denganku, dianggap kakaknya.
NB:
Mantra gayatri

Oṃ bhūr bhuvaḥ svaḥ
tát savitúr váreṇiyaṃ
bhárgo devásya dhīmahi
dhíyo yó naḥ pracodáyāt.

Om Hyang Widhi, kami menyembah kecemerlangan dan kemuliaan-Mu yang menguasai bumi, langit dan surga, semoga Hyang Widhi menganugrahkan kecerdasan dan semangat pada pikiran kami.
Labels: diskusi Hindu, Facebook

Thanks for reading Mantra Pengasih Anak Kecil. Please share...!

0 Komentar untuk "Mantra Pengasih Anak Kecil"
Back To Top